Renungan dan Ibadah Minggu 21 Maret 2021

“Yesus Taat Menjalani Penderitaan-Nya”

Ibrani 5: 5 – 10

5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,
5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

Dalam 1 Petrus 2:21: Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Menjadi orang Kristen atau orang percaya berarti masuk dalam proses membangun kembali gambar diri sampai serupa dengan Tuhan Yesus baik dalam ketaatan, kasih, kerendahan hati, menjaga kesucian dan kekudusan dan kesempurnaan-Nya melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan dengan tuntas tanpa cacat. (Passion). Seluruh kegiatan hidup kita baik di keluarga, pekerjaan, di pelayanan maupun di segala tempat dan waktu harus diarahkan kepada kesetiaan. Orang-orang yang setiap waktu selalu ada didalam perjuangan sehingga dapat mengenakan gambar yang serupa seperti yang telah diteladankan oleh Yesus ia akan didudukan sebagai keluarga kerajaan Allah dan layak menerima hidup kekal sekaligus melayani Tuhan Yesus selama-lamanya di dalam Kerajaan Surga.

Dalam agama Yahudi, Imam Besar adalah penyampai pesan atau jurubicara antara umat Israel kepada Allah, dan jurubicara Allah kepada umat Israel, umat pilihan dan yang dikasihiNya, penilik atau pengawas rumah ibadah. Imam Besar mempunyai tugas mempersembahkan korban, juga berperan sebagai pemimpin politik, ketua mahkamah agama dan sebagainya. Melkisedek menjadi lambang Kristus yang akan datang, yang akan memberikan berkat ilahi kepada umat-Nya sehingga Yesus ditetapkan menjadi Imam Besar dan Agung bukan karena Yesus sendiri yang memuliakan diri-Nya, namun sudah ditetapkan oleh Allah sebagaimana Melkisedek diutus oleh Tuhan sebagai raja damai sejahtera dan sebagai imam sampai selama-lamanya. Demikianlah Yesus menjadi raja damai sejahtera dan Imam yang menanggung kelemahan kita. Yesus menjadi Imam yang berbeda dengan imam lainnya, sebab sebelum kedatangan-Nya, Tuhan telah mendahului tanda-tanda mengenai ke-imaman Yesus melalui Melkisedek. Ketika Yesus telah datang ke dunia Yesus memperlihatkan bagaimana menjadi Imam bukan seperti imam yang dipilih diantara manusia yang mempersembahkan korban dosa, bukan saja untuk dirinya tetapi Imam yang turut merasakan kelemahan manusia, sampai menjadi korban yang sempurna untuk pengampunan dosa. Dalam hidup pelayanan Yesus, Dia memperlihatkan kesungguhan-Nya sehingga Tuhan Yesuslah yang menjadi Imam Agung bagi kita, Dia sebagai satu-satunya Imam pengantara kita kepada Bapa yang di sorga, Dia adalah Imam yang berbuat bagi kita, Dia adalah Imam yang turut merasakan penderitaan kita, Dia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. (Tema).

Tuhan hadir beserta kita untuk memberikan teladan hidup bahwa, walaupun Yesus adalah Anak Allah, namun Ia mau hidup sebagai manusia yang tetap setia dalam penderitaan-Nya, yang walaupun Dia adalah Tuhan, tetapi kuasa itu tidak dipakai untuk meringankan penderitaan-Nya. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengatakan “Aku telah memberikan suatu teladan, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yoh. 13:15). (Invocasio). Jika kita tetap hidup setia bersama-sama dengan Allah, maka sikap dan sifat sorgawi akan nyata, dan ketika kita menjadikan sikap dan ajaran Yesus menjadi teladan dalam hidup semakin nyatalah kasih dan kemuliaan Allah bekerja ditengah-tengah dunia ini. (Bacaan). Seharusnya tidak ada alasan bagi semua orang untuk berpaling dari Kristus, sebab Dia adalah Imam yang sempurna, yang telah menjadi Juruselamat dan Imam Besar yang sempurna yang disaksikan-Nya dalam penderitaan dan kematian-Nya dan dijalani tanpa dosa. Dan akhirnya mencapai kesempurnaan-dan menjadi sumber keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
Renungan: Seperti apapun pahitnya derita dan pergumulan yang kita hadapi, tetaplah kita jalani dengan tidak gentar. Jangan pernah lari dari masalah dan jangan tinggalkan imanmu kepada Tuhan.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 21 Maret 2021

Tema: “Jesus Patuh Ndalani Kiniseran-Na”

Bacaan: Jeremia 31: 31 – 34
Khotbah: Ibrani 5: 5 – 10

Pengkhotbah: Pdt. Armand Barus
Peliturgi: Pt. Jendangena Sembiring
Pembuka Ibadah & Pewarta: Dk. Herna br. Surbakti
Pemusik: Aginta Hadasa br. Ginting
Pemandu Lagu: Nd. Agung Purba Jocelyn Ordelia br. Barus
Persembahan Pujian: Adela br. Perangin angin, Carrisa br. Perangin angin, Heidi Vena br. Ginting, Andreas Pelawi
Operator LCD: Pt. Sergius Ketaren

Tim Streaming: Adela br. Perangin angin, Prananta Sembiring, Arianta Sembiring, Puma Sembiring, Dio Tarigan, Janta Surbakti