Renungan dan Ibadah Minggu 14 Maret 2021

“Allah Melimpahkan Kasih-Nya”

Efesus 2: 1 – 10
Semuanya adalah kasih karunia

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–
2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Minggu ini adalah Latare artinya: Tampaklah/ nyatalah pertolongan Tuhan, Mengapa perlu nyata? Dosa telah menyebabkan manusia mengalami kerusakan dan ketidakmampuan total (total inability). Yang berarti (1) setiap orang telah rusak secara keseluruhan dalam perbuatan, (2) orang berdosa tidak lagi memiliki hati nurani untuk berhubungan dengan Allah, (3) orang berdosa akan selalu menuruti setiap bentuk dosa, dan (4) bahwa orang berdosa tidak lagi mampu melakukan apa yang baik dalam pandangan Allah maupun manusia. Jelaslah, orang yang belum lahir baru, tidak akan mampu melakukan, mengatakan, atau memikirkan apa yang berkenan dan yang dapat menggenapi hukum Allah, tetapi hanya melakukan apa yang baik tetapi oleh keterpaksaan, oleh hukum/ aturan. Maka jelas disanalah manusia memerlukan kasih karunia Tuhan yang memampukannya kita untuk dapat kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan.

Keselamatan itu telah berlangsung dan terus berlangsung sampai sekarang dan sampai masa yang akan datang. Keselamatan dalam nats ini berbicara tentang pembebasan manusia dari belenggu dosa dan kematian yang dijelaskan dalam ayat 1-3. Disini dijelasan bahwa orang-orang yang mati itu adalah orang-orang yang tidak melihat bahkan tidak mau mengakui adanya Allah yang begitu penuh kasih karunia di dalam Kristus. Begitu besar kasih Allah kepada orang-orang berdosa, sehingga anakNya sendiri Yesus Kristus, Ia serahkan ke dalam maut untuk keselamatan kita. Alur pemikiran Paulus menjelaskan bahwa murka dan kasih Allah itu berjalan bersama karena disanalah terletak kebesaran kasih Allah itu sendiri. Yesus Kristus sebagai anak tunggal Allah rela menerima penderitaan dan kematian, supaya dengan jalan itulah orang percaya boleh dihidupkan Kembali dan beroleh hidup kekal. Karena itu keselamatan dalam Ef 2:1-10 menguraikan bagaimanakah keadaan manusia: posisi manusia yang berdosa (Ay. 1-3) dan bagaimana tindakan Allah (Ay. 4-10). Posisi manusia yang berdosa terjadi karena ketidakpercayaan. Hal inilah yang menyebabkan sampai hari ini setiap orang yang tidak percaya tetap membiarkan dirinya bersekutu dengan iblis yang menghasilkan kehidupan dan keadaan yang terus menerus hidup dalam pelanggaran, dosa, dan berakhir dengan kematian. Setiap orang yang menerima anugerah keselamatan itu hanya dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kemudian harus memiliki pemahaman yang benar tentang konsep keselamatan agar cara menjalani hidup tetap menjadi baik dan yang berkualitas. Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan. “Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita. Jadi, manusia pada dasarnya berdosa dan harus beriman dulu karena iman yang menghasilkan pertobatan yang membawa kepada anugerah keselamatan yang terjadi saat kelahiran baru, kemudian diperlengkapi dengan perbuatan baik sebagai tanda keselamatan sehingga nama Tuhan dipermuliakan dalam hidup dan pelayanan dalam dunia ini.

Kasih karunia dan hukum kerajaanNya adalah dalam keselarasan yang sempurna; keduanya berjalan bergandengan tangan. Kasih karunianya memungkinkan kita mendekat kepadaNya melalui iman. Dengan menerima kasih karunia dan membiarkannya bekerja, maka kita akan menyaksikan bagaimana kasih dan pertolongan Allah bekerja menjadi nyata dalam kehidupan kita. Bagaimanakah caranya agar kita dapat bersaksi bagi Allah? Mau mendengarkan Suara Allah dengan benar ( Invocasio) dan hidup menurut hukum Allah dengan segenap hati. (Ogen) Sebab hanya ada satu kuasa yang dapat membawa kita ke dalam persesuaian yang menyerupai Kristus, yang dapat menjadikan kita teguh yakni oleh kasih karunia Allah.
Renungan: Dengan iman yang hidup akan berbuah dalam perbuatan yakni aktif mengerjakan keselamatan dengan perbuatan yang benar-benar hidup sebagai tanda ketaatan kita iman kepada Allah.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 14 Maret 2021

Tema: “Icidahken Dibata Lias Atena”

Bacaan: Bilangan 21: 4 – 9
Khotbah: Efesus 20: 1 – 10

Pengkhotbah: Pdt. Maslon Ginting
Peliturgi: Pt. Iskandar Putra Ginting
Pembuka Ibadah & Pewarta: Pt. Binar Daniel Bangun
Pemusik: Iin Eviyonisa br. Ginting
Pemandu Lagu: Nd. Iin Ginting & Debora Irene br. Ginting
Operator LCD: Pt. Sergius Ketaren

Tim Streaming: Carrisa br. Perangin angin, Meirani br. Sembiring, Arianta Sembiring, Bobby Sembiring, Angel br. Tarigan, Janta Surbakti