Sermon Tgl 31 Maret 2021. (HUT Kategorial)
Nats: Masmur 19:1-9. Tep-tep wari Erberita.
Pemasmur merenungkan dan menyatakan tentang keberadaan Allah dengan melihat jejak dan bukti tentang keberadaan-Nya melalui alam semesta. Keindahan, kemegahan dan keteraturan jagat raya, yaitu keberadaan langit dan bumi serta segala isinya adalah salah satu cara Allah untuk menyatakan keberadaan-Nya.
Mamur 19:1-7, membahas tentang keagungan dan kebesaran penyataan Allah dalam karya penciptaan langit dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, dan ayat 8–15. membahas tentang keagungan dan kebesaran penyataan Allah secara khusus dalam Hukum Taurat. Namun kedua syair ini membahas tentang pujian-pujian kepada Allah.
Ayat :1-7
Daud menuliskan bagaimana kuasa Tuhan, kemuliaan Tuhan, karya buatan tangan Tuhan dinyatakan melalui alam semesta. Dia adalah Allah yang menciptakan dan menguasai alam semesta. Allah mencipta melalui Firman, artinya tidak memerlukan proses di dalam menciptakan sesuatu. Dalam Kejadian 1 Allah berfirman, “Jadilah terang,” maka terang itu ada. Allah berfirman, “Jadilah cakrawala,” maka cakrawala atau langit terjadi. Firman Tuhan adalah firman yang berkuasa, segala yang Ia firmankan terjadi sesuai dengan kehendakNya. Daud sangat mengerti akan hal ini, sehingga dia menyatakan keberadaan Allah dan FirmanNya yang menguasai alam semesta ini. Mengukur kebesaran Allah lihatlah pada langit dan cakrawala, bagaimana gugusan-gugusan alam semesta begitu indah. Matahari, bulan dan bintang memberi sinar sesuai porsi waktu. Air dan darat di pisahkan dengan peran yang indah, makin kita menelusuri alam makin kita terkagum-kagum akan kebesaran Tuhan. Malam datang, kemudian pagi setelah pagi ada siang, senja lalu kembali malam. Semua berjalan sesuai urutan waktu yang indah. Perbedaan waktu di hampir seluruh bumi di rancang oleh Tuhan agar semua umat mengagumi kebesaranNya. Keberadaan alam semesta tidak hanya menjadi alat pembuktian namun menimbulkan pesona dan hormat kepada Sang Pencipta. Kalau langit saja bisa menceritakan pekerjaan Tuhan yang mulia, betapa lebih lagi kita sebagai ciptaan-Nya yang paling agung, yang dibuat seturut gambar-Nya. Sudah selayaknya kita juga menjadi pencerita kemuliaan-Nya dan pemberita pekerjaan tangan-Nya
Ayat 8-9
Setelah penciptaan, dunia bukan hanya dinodai, melainkan dirusak oleh dosa manusia. Karena itulah Allah memberikan Firman-Nya (Taurat, Peraturan, Titah, Perintah, Takut akan Tuhan, dan Hukum) kepada umat pilihan-Nya. Lebih jauh lagi, misi penyataan Allah melalui alam semesta, hanya dapat dimengerti dan dialami melalui misi penyataan Allah secara khusus yaitu Firman Tuhan. Artinya, manusia dapat mengenal Allah melalui alam semesta dalam terang Firman Tuhan. Tanpa beriman kepada Firman, manusia tidak dapat mengenal Allah melalui alam semesta
Misi Allah menyatakan diri-Nya melalui penciptaan adalah bersifat umum karena dialamatkan kepada semua orang; sedangkan misi Allah menyatakan diri-Nya melalui Firman-Nya adalah bersifat tertentu, yaitu khusus kepada umat pilihan. Pengenalan akan Allah melalui Taurat Tuhan adalah lebih jelas atau lebih terang dibandingkan dengan pengenalan melalui alam. Karena itu, penyataan Allah secara umum melalui alam melahirkan penyembahan dan pujian kepada Allah yang tidak dikenal atau penyembahan berhala. Sedangkan penyataan Allah secara khusus melalui Firman melahirkan ibadah yang benar kepada Allah.
1. Kekristenan bukan hanya suatu agama, tetapi dapat menciptakan suatu hubungan yang akrab secara timbal balik dengan Allah, sehingga pengakuan dan pengenalan akan kebesaran dan kuasa Allah, terjadi secara intim. Hal inilah yang dapat menjadi alat kesaksian bagi dunia ini tentang kebesaran dan kasih Tuhan dalam perjalanan kehidupan kita. Mari kita lihat kebesaran Tuhan lewat Kategorial: Mamre : Erdiate ras erpemere, Saitun: Tua itu pasti tapi semangat tetap muda. Moria: Tiang Doa dalam keluarga, Permata: Hidup jadi berkat yang berkualitas, KAKR=tunas pohon zaitun.
2. Kebesaran Tuhan justru kita temukan dalam ketaatan dan pertobatan. Sebab apa arti Allah memperkenalkan diriNya dalam firmanNya, tentunya semua itu mengajak kita bahwa iman kita tidak pernah sia-sia. Alam menceritakan pengetahuan Tuhan, Taurat memberitakan kesegaran bagi jiwa manusia, itulah makna kemuliaan Tuhan yang dinyatakan bagi kita,