Kebaktian Minggu 31 Januari 2021

  • KEBAKTIAN  TANGGAL  31 JANUARI   2021, MINGGU  SEPTUAGESIMA
Tema Invocatio/Introitus Bacaan Khotbah“Jesus Erdolat Dingen Erkuasa”  Johanes 1 : 14 Mazmur 111 : 1 ~ 10 Lukas 4 : 31 ~ 37
PengkhotbahPdt. Indah Sri Ulina br. Ginting
Pembawa LiturgiPt. Philemon Martinus Tarigan
Pembuka Ibadah & PewartaPt. Frans Abednego Barus
Penerima JemaatPt. Hal Sembiring
Penerima JemaatDk. Elisabeth br. Ginting
Pengawas IbadahDk. Janarosa br. Sibero
PemusikBery Gurusinga, dkk
Pemandu LaguPermata

“Perkataan Yesus Penuh Kuasa”
Lukas 4:31-37

Sering kita mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa Tuhan ada di mana-mana, tetapi pada kesempatan ini kita juga harus tahu bahwa setan pun ada di mana-mana. Dalam renungan kita hari ini mengisahkan tentang Yesus yang mengajar dalam bait Allah. Tidak hanya banyak orang yang datang mendengarkan pengajaran Yesus tapi setanpun juga turut hadir. Setan menyusup dan menyamar melalui diri manusia  tetapi kemudian dihardik oleh Yesus. Semua orang yang melihat dan mendengarnya menjadi kagum oleh karena perkataan Yesus penuh dengan kuasa. Kuasa perkataan Yesus bukan hanya dalam pengajaran yang benar, tetapi juga ada dalam tindakan terhadap kuasa-kuasa kegelapan.

Ternyata bukan hanya manusia, tetapi roh jahat pun mengakui bahwa Yesus bukan hanya orang Nazaret, tetapi anak Allah Yang Kudus. Dia tahu siapa Yesus, dan menyadari bahwa kuasa Yesus akan menghancurkannya. Ia pun berkata “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau hendak membinasakan kami?”  Yesus memerintahkan roh itu untuk diam dan keluar dari orang itu. Ia pun menurutinya karena wibawa dan kuasa Yesus. Yang menarik adalah bahwa, setan turut hadir di tengah-tengah persekutuan, ibarat tamu tak diundang yang menyelinap masuk. Roh jahat yang menyelinap masuk ini tidak berdaya di hadapan Yesus. Pada titik ini yang ingin digaris bawahi adalah setan yang menyelinap kadang luput dalam perhatian karena ia bisa juga hadir dalam tempat-tempat yang suci dan sakral sekalipun, termasuk mengungkapkan jati diri Yesus. Inilah tipu daya setan yang mencoba untuk menguasai manusia. Karena dosa, manusia dikuasai oleh kegelapan dan kematian, dan oleh keadaan inilah kita tetap menjadi budak setan. Oleh karena itu Yesus datang ke dunia agar orang berdosa dapat dibebaskan dari kuasa kegelapan dan dihantar masuk ke dalam kerajaan terang, yaitu hidup dalam kekekalan. Karena itu waspadalah, selalu dekat dan bergaul akrab dengan Yesus.  Dia jauh lebih berkuasa dari roh jahat yang menawan dan menindas orang-orang yang ditawannya.  Kuasa-Nya memerdekakan, dan  mematahkan setiap belenggu dosa manusia, sebab untuk itulah Dia datang, yaitu membebaskan orang-orang yang tertawan dan menderita. Jangan pernah ragu akan kuasa Yesus! Hanya Dia yang sanggup membebaskan kita dari kuasa Si Jahat dan memulihkan keadaan kita.  Biarlah kita berkata “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (Rm. 7:24, 25). Sekalipun iblis selalu tidak suka akan kehadiran Yesus, tetapi karena orang-orang Kapernaum menyukai kehadiran Yesus,  iblis tidak lagi mendapat tempat di sana.   Otoritas kuasa Yesus akan dinyatakan jika manusia mengijinkan untuk bertindak, dan bekerja dengan leluasa atas kehidupan kita  akan terjadi suatu perubahan yang memulihkan dan menyelamatkan.

Kita mungkin sangat merindukan ada suatu pemulihan  yang selama ini terasa tertekan, terhimpit, terbelenggu atau bahkan dikuasai oleh seribu satu macam persoalan. Atau mungkin kita merasa ada kuasa lain yang mengintimidasi kehidupan pribadi maupun keluarga kita. Ingat, jangan hadapi sendiri, ada Yesus dengan otoritas-Nya yang sanggup membebaskan dan menyelamatkan kita dari semua itu. Bagian kita adalah membuka diri dan memberi hati seluas-luasnya dan mengijinkan Dia menghardik semua belenggu itu. Artinya berpihaklah kepada Dia dan ijinkan Dia untuk berkuasa atas seluruh hidup dan problematika kita, niscaya kita akan bebas dan merdeka oleh otoritas-Nya. Renungan: Hanya Yesuslah yang sanggup pulihkan segala persoalan tetaplah mengandalkan Dia. (MG).