Bahan Sermon PJJ Tgl 04 November 2020

Nats : Keluaran 35:30-35.
Tema: Ibere Tuhan kepentaren, kengasupen ras Pengertin.(IT)

Pengangkatan Bezaleel dan Aholiab
35:30 Berkatalah Musa kepada orang Israel: “Lihatlah, TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, 35:31 dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, 35:32 yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; 35:33 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. 35:34 Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar. 35:35 Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.

================================================================

Perlu sirenungken bahwa pekerjaan yang pertama kali Tuhan berikan kepada murid-murid-Nya eme Memberitakan Injil! Yesus berkata: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Mark 16:15, 16).    Betapa luasnya dunia ini. Belum lagi berbicara mengenai daerah pedalaman yang sulit dijangkau namun herannya, selalu saja ada anak-anak Tuhan pergi dengan kekuatan Allah.  Dan hampir seluruh bagian sudut dunia ini telah menerima injil. Karena ini adalah pekerjaan Allah, maka Ia selalu memperlengkapi hambanya sehingga tetap saja ada manusia yang dimenangkan bagi Kristus.

Keluaran 35:30-35 Kerna pembangunen kemah tempat ibadah, emaka  Tuhan melalui Musa dapat memilih orang yang ahli  dan cakap  melakukan suatu pekerjaan. Dalam hal melayani pekerjaan Tuhan keahlian atau kecakapan saja tidak cukup, tetapi yang utama adalah hati yang tergerak dan terbeban. Maka Tuhan menetapkan:

  1. Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dengan Roh Allah, Ia punya keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, yakni untuk membuat berbagai rancangan terbuat dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata. Bezaleel: Tuhanlah perlindungan. Artinya dalam menjalankan tugas senantiasa mengandalkan dan melibatkan Tuhan.   
  2. Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar. Aholiab berarti: Bapa adalah kemahku. Ini berbicara tentang persekutuan yang akrab dengan Tuhan. Pelayanan kita tidak akan berdampak bila kita sendiri tidak suka berada di dalam hadirat-Nya, bergaul karib dengan Dia, dengan demikian dari talenta plus hati yang rela adalah bekal utama dalam melayani Tuhan secara maksimal.  Kedua orang itu dipenuhi Roh

Allah dengan keahlian, pengertian, dan pengetahuan, dan digunakan untuk pekerjaan mendirikan Kemah Suci.  

Kai dasarna Tuhan memberikan: keahlian atau kecakapan kepada kita? Karena Tuhan mempunyai pekerjaan pelayanan yang harus segera dilakukan umatNya. Karena itu kitab Keluaran ditulis tujuannya adalah untuk mengajar orang-orang percaya agar menyadari bahwa walaupun kita masih jatuh dalam dosa hidup penuh dengan kekurangan, tetapi kita tetap dipanggil  mewujudkan ibadah dan pelayanan untuk menerangi dan menggarami dunia. Belajar dari Bezaleel dan Aholiab. mereka hanyalah orang-orang biasa tetapi  dipakai oleh Allah untuk membangun Kemah Suci. Bezaleel adalah seorang yang ahli dalam mengerjakan bangunan, yang diturunkan dari kakeknya Kaleb yang memandu masuknya bangsa Israel ke Kanaan dengan gagah berani dan iman yang besar. Aholiab adalah seorang ahli estetika dan punya kemampuan mengajar, artinya ketika ada orang yang mau mendengarkan perkataannya maka dia  membina jiwa orang itu dengan sangat baik, sehingga dapat melahirkan akhi-ahli bangunan lainnya.

Pepatah mengatakan, “Tak ada gading yang tak retak.” Tak ada manusia sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Semua kemampuan, kepandaian, dan keahlian khusus adalah anugerah-Nya semata. Namun, apabila kita terus  mengasah dan mengembangkan serta mengajarkannya kepada orang lain, maka semua itu dapat menjadi bakat. Artinya, keterampilan itu diberikan bukan saja untuk diri sendiri, tetapi harus membagikannya kepada orang lain. Ngkai maka bage? Sebab karunia dan keahlian harus terus diregenerasi, dan berkembang, secara estapet sebab tantangan dan bentuk pelayanan semakin tinggi, alu bage, banci reh teremna jemaat pe banci ikut muat bagin ibas erbage-bage bentuk pelayanen.

  Allah mengaruniakan Roh-Nya bagi orang tersebut (ayat 31). artinya bahwa keahlian mereka itu bersumber dari Allah dan dikerjakan dalam persekutuan dengan Allah dan ditunjukan untuk kemulian Allah.  Dengan segala kekurangan yang ada, Allah akan menyempurnakan pelayanan kita. Jika Tuhan memberikan tugas kepada kita, maka pastilah Dia akan membekali kita. Persoalannya adalah apakah kita benar-benar sudah percaya dan mengandalkan kekuatan di dalam Roh?   Faktanya masih banyak orang Kristen yang takut dan ragu-ragu saat melakukan tugas pelayanan. Keraguan itu ditandai dengan seringnya bertanya-tanya, apakah aku sanggup, atau apakah aku mampu?

 Allah telah memberikan anugerah kemampuan dan keahlian kepada kita. Oleh karena itu, kita harus serius menggumuli apa dan di mana ladang pelayanan kita. Kemudian, kita mesti berkomitmen pada hasil pergumulan itu sendiri yaitu untuk memuliakan Allah. Dan yang utama yang harus disadari bahwa kita tidak dipanggil serupa dengan dunia, malahan dipanggil menerangi dan menggarami dunia. Jadi, seluruh waktu dalam kehidupan, harus menunjukkan kesetiaan didalamnya sampai kepada kekekalan.