Bahan Sermon 16 September 2020

Nats: Efesus  4:13-15 Tema: Dewasa ras Serta ibas Kristus.

================================================

Dalam Mat 18:4, “Maka Yesus berkata: sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” Gambaran yang tepat mengenai bagaimana menjadi seorang yang kuat, bertanggung jawab, dan  dewasa.  Secara logika kedewasaan selalu diukur dari usianya, maka semakin berumur tua dia semakin dewasa . Tetapi kenyataannya, seringkali kita menemukan, bahwa semakin tua justru semakin kekanak-kanakan.

Paulus di sini lebih mengarah pada “apa yang diyakini”, bukan kualitas atau tingkat keyakinannya. Hal ini terlihat dari cara Paulus mengaitkan iman dan pengetahuan. Artinyta semua orang percaya adalah satu tubuh, satu Roh, satu  pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa. Pemahaman tentang Injil harus terus-menerus diperdalam dan bertumbuh. Keselamatan oleh anugera harus terus-menerus diperdengarkan. Dengan menempatkan Injil pada porosnya maka gereja akan mampu bergerak dan maju  sebab tidak ada pertumbuhan tanpa Injil yang benar.Dalam sudut kerohanian  yang diajarkan Alkitab, seseorang akan bertumbuh menjadi dewasa jika memenuhi standar kebenaran:

1.   Mengalami proses ketingkat pertumbuhan yang sesuai kepenuhan Kristus (ayat 13. Tingkat pertumbuhan tidak diukur oleh banyaknya jabatan  atau kesibukan secara rohani.  Tingkat pertumbuhan seseorang diukur sejauh mana dalam segala aspeknya hidupnya telah mengalami kepenuhan Kristus.Atinya senantiasa mengandalkan Tuhan dan berserah penuh kepadaNya sehingga di segala keadaan masih tetap bisa mengucap syukur. 

2.   Mampu membedakan kebenaran dan kesalahan dalam ajaran (ayat14. Tidak lagi hidup menurut keinginan daging namun hidup dalam pimpinan Roh. Jemaat dewasa akan semakin kudus, dan menjahui kompromi dengan kejahatan.

3.   Bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus (ayat 15). Pertumbuhan dalam segala hal tersebut membuat hidup seseorang semakin terarah kepada pribadi Kristus.  Pertumbuhan yang sehat tidak akan menjadikan diri sendiri sebagai pusat atau tujuan,  (talenta, potensi, karunia, sifat/karakter, kasih dsb) tetapi semuanya diarahkan kepada Kristus sebagai Kepala.  Sasaran dalam pelayanan bukan lagi ke dalam tetapi aktif mewartakan Injil Kerajaan Allah kepada dunia sekitar

Bertumbuh menjadi dewasa berarti menjadi orang yang kuat, berpengertian, berpengetahuan dan bertanggung jawab. Banyak orang yang menjadi tua tapi belum tentu menjadi dewasa, karena menjadi dewasa diperlukan keputusan dan tekad yang kuat. Rencana Allah bagi semu orang percaya adalah: Pertumbuhan menuju kedewasaan rohani, di mana Tuhan Yesus sendirilah yang menjadi tujuan dan model dari kedewasaan  yakni berpegang teguh kepada kebenaran dan kasih sehingga terus menerus berubah sampai kita makin memiliki dan menyerupai karakter Kristus.  

Dengan demikian Tema :

1.   Mau terus dibentuk dan bertumbuh kepada kematangan iman:
Contoh 1: Daud merupakan anak muda saat ia mengalahkan Goliat. Ia masih terlalu muda untuk menghadapi  musuh, bahkan tiga kakak tertuanya pun tidak sanggup berbuat apa-apa selain berceloteh. Namun oleh kematangan iman dan mentalnya maka Ia mampu membuat keputusan dengan mengandalkan pengharapan dalam Tuhan.

Contoh 2: Yesus duduk bertanya jawab dengan para imam dan ahli taurat mengenai Firman Tuhan di usia yang sangat muda–dua belas tahun! 4. Lukas 2:52 mencatat bahwa Ia bertambah dalam hikmat dan kedewasaan, serta dalam anugerah di hadapan Allah dan manusia.  Respon kita terhadap proses-proses itu akan menentukan apakah kita akan menjadi dewasa atau tetap menjadi anak kecil. Kedewasaan adalah buah dari setiap keputusan yang benar, yang kita ambil. Keputusan untuk memegang dan mentaati Firman lebih dari pertimbangan dan keinginan pribadi kita. 

2.   Tahu dan taat pada kehendak-Nya. Pertumbuhan rohani hanya bisa dicapai dengan ketaatan. Orang yang semakin dewasa dalam kerohanian, tidak lagi disebut kanak-kanak rohani sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Yakni tidak mudah ngambek, tidak mudah mengeluh dan bersungut-sungut, tidak mudah menyalahkan orang lain, tidak mudah marah-marah, tidak mudah berputus asa.

SDM Pengurus: Milikilah hati yang haus dan lapar serta telinga yang siap mendengar dan ketika kita mendengar suara-Nya, taatlah! Sudah saatnya kita meninggalkan setiap sifat kanak-kanak dan beranjak menjadi dewasa, menjadi penuh Firman dan kuat di dalam Kristus!