Renungan Khotbah, Minggu 02 Agustus 2020

Memelihara Dan Merawat Bait Allah

2 Tawarikh 24: 1 – 14
Raja Yoas

24:1 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba.
24:2 Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada.
24:3 Yoyada mengambil dua orang isteri bagi dia; dari mereka ia mendapat anak laki-laki dan anak perempuan.
24:4 Kemudian Yoas bermaksud untuk membaharui rumah TUHAN.
24:5 Ia mengumpulkan para imam dan orang Lewi dan berkata kepada mereka: “Pergilah kamu ke kota-kota Yehuda dan kumpulkanlah uang dari seluruh orang Israel untuk memperbaiki rumah Allahmu setiap tahun. Lakukanlah hal itu dengan segera!” Tetapi orang Lewi itu tidak melakukannya dengan segera.
24:6 Lalu raja memanggil imam kepala Yoyada dan bertanya kepadanya: “Mengapa engkau tidak menuntut kepada orang-orang Lewi untuk membawa dari Yehuda dan dari Yerusalem pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada jemaah Israel untuk Kemah tempat hukum Allah?
24:7 Sebab anak-anak Atalya, perempuan fasik itu, telah membongkar rumah Allah, bahkan memakai barang-barang kudus rumah TUHAN untuk para Baal.”
24:8 Sesudah itu raja memerintahkan supaya dibuat sebuah peti dan ditempatkan di depan pintu gerbang rumah TUHAN,
24:9 lalu menyuruh mengumumkan di Yehuda dan di Yerusalem, bahwa orang harus membawa bagi TUHAN pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada orang Israel di padang gurun.
24:10 Maka bersukacitalah semua pemimpin dan seluruh rakyat; mereka datang membawa pajaknya dan memasukkannya ke dalam peti itu sampai penuh.
24:11 Setiap kali peti itu dibawa masuk untuk diperiksa oleh orang-orang Lewi atas nama raja, dan apabila mereka melihat bahwa sudah banyak uang di dalamnya, maka datanglah panitera raja dan kuasa usaha imam kepala mengeluarkan isi peti itu; kemudian mereka mengangkat peti itu, lalu menaruhnya pula di tempatnya. Demikianlah mereka lakukan setiap kali, dan banyaklah uang yang dikumpulkan.
24:12 Raja dan Yoyada menyerahkan uang itu kepada mereka yang memanduri pekerjaan pada rumah TUHAN. Mereka ini mengupah tukang-tukang pahat dan tukang-tukang kayu untuk membaharui rumah TUHAN; juga tukang-tukang besi dan tembaga untuk memperbaiki rumah TUHAN.
24:13 Setelah itu mulailah tukang-tukang itu bekerja; pekerjaan perbaikan maju di bawah tangan mereka. Mereka membangun kembali rumah Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya.
24:14 Setelah mereka selesai, mereka membawa uang yang kelebihan kepada raja dan Yoyada. Uang itu dipakai untuk membuat perkakas-perkakas rumah TUHAN, yakni: perkakas-perkakas untuk penyelenggaraan kebaktian, perkakas-perkakas untuk korban bakaran, juga cawan-cawan dan perkakas-perkakas emas dan perak. Sepanjang umur Yoyada korban bakaran tetap dipersembahkan dalam rumah TUHAN.

Pembangunan dan pemeliharaan Bait Suci sebagai tanda bagi kedatangan Kristus bahwa keadaan damailah yang mengiringi-Nya. Sejak dosa di taman Eden, hubungan manusia dengan Allah menjadi seteru. Namun, oleh Yesus Kristus kita kembali diperdamaikan dalam persekutuan dengan Allah. Gereja ada dan hadir damai sejahtera akan dipulihkan dan yang terjadi bukanlah hanya secara fisik, tetapi damai dengan Allah. Apakah gunanya menjalani hidup damai dengan sesama tetapi bermusuhan dengan Allah? Persekutuan dalam damai sejahtera berarti menghadirkan kasih Allah di tengah-tengah kehadiran gereja.

Yoas telah menjadi raja Yehuda sejak umur 7 tahun. Dia dilantik oleh imam Yoyada, Yoas memerintah di Yehuda selama 40 tahun lamanya. Saat itu imam Yoyada mempertaruhkan nyawanya sendiri dan keluarganya untuk melantik Yoas sebagai raja (2 Taw. 22). Selama beberapa tahun Yoas memerintah, imam Yoyada setia mendampingi dan memberikan petunjuk serta arahan yang benar bagi Yoas. Dikatakan bahwa “Yoas melakukan hal yang benar di mata Tuhan selama hidup imam Yoyada” (2). Yoas bahkan penuh semangat dalam melakukan usaha-usaha perbaikan untuk rumah Tuhan. Inisiatif yang baik dari Yoas tampak saat ada kebutuhan untuk membangun rumah Tuhan dan terus mengadakan perlengkapannya (4-5). Yoas yang mengingatkan Yoyada hukum Musa dalam hal mewajibkan pengumpulan pajak. Informasi itu disambut dengan sukacita oleh segenap Israel (6-16). Raja yang memimpin pekerjaan, menyalurkan dana, dan menunjuk tukang. Dengan demikian, peribadahan berjalan lancar tanpa henti sepanjang umur Yoyada. Pada pihak lain Yoas adalah raja yang sangat mudah dipengaruhi. Selama ada pengaruh baik dari imam yang setia kepada Tuhan, yaitu Yoyada, dia menjadi raja yang juga setia kepada Tuhan. Kegigihannya ini terjadi adalah akibat pengaruh dari imam Yoyada. Betapa besar pengaruh dari pengertian akan kebenaran ditambah dengan semangat memperjuangkan kebenaran ketika ada imam yang selalu memberi petunjuk dan nasehat kepadanya. Kegigihan Yoyada untuk berjuang demi nama Tuhan mempunyai pengaruh besar sehingga Yoas setia kepada Tuhan seumur hidup Yoyada. Kegigihan yang dilakukan Yoas hanya dalam semangat, dan kegiatan yang luar biasa, tetapi tidak mempengaruhi imannya.

Dari 1 Kor 3:16 : Kita adalah Bait Allah, karena telah berada dalam Yesus Kristus. Meneladani Kristus dalam mengasihi Bapa, menaati Dia sebagai Tuhan, dan Juruselamat, berarti kita adalah bagian kecil yang terpenting dalam bangunan itu sendiri. Dengan demikian hidup orang percaya adalah gereja yang hidup dan dengan terus menerus diperbaharui dalam tritugasnya yakni setia, taat dalam persekutuan, berbuat dalam kesaksian, dan berbuah dalam tugas-tugas pelayanan. Setia menjaga kualitas gaya hidup, agar karakter kita bertumbuh sehingga tetap mampu menjadi garam dan terang ditengah-tengah gelapnya dunia ini. Renungan: Jagalah dan peliharalah tetap kesucian Bait Allah, gigih dalam membangun tentu gigih jugalah dalam merawatnya agar jangan nantinya tinggal menjadi puing puing dan tonggak sejarah. Akan tetapi, makna sesungguhnya tetap bersinar dan tidak pernah hilang ditelan oleh zaman. Muliakanlah Tuhan dari persekutuan dan hidup kita.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 02 Agustus 2020