PA Permata 13 Agustus 2020

Seni Hidup Merdeka

(Dirgahayu Republik Indonesia)

Galatia 5: 1 – 15
Kemerdekaan Kristen

5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
5:5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
5:7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
5:8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.
5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.
5:10 Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapapun juga dia.
5:11 Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi.
5:12 Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

Agar PERMATA GBKP

  1. Mampu menjelaskan makna kemerdekaan sesungguhnya sesuai dengan nas Alkitab.
  2. Mampu mengisi kemerdekaan RI dengan menunjukkan seni hidup merdeka (tanda-tanda orang yang sudah dimerdekakan Kristus).

I. PENDAHULUAN

Galatia adalah salah satu jemaat yang dilayani Paulus secara langsung. Pada saat Paulus melakukan penginjilan, perkembangan dan pertumbuhan iman jemaat Galatia sangat baik. Hal ini tentu saja dilatarbelakangi pengajaran yang baik dan benar mengenai Yesus Kristus dan kasih-Nya oleh Paulus.
Namun sangat disayangkan keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah Paulus meninggalkan Galatia untuk melanjutkan misi penginjilan ke daerah lainnya, terjadi kemerosotan iman di jemaat Galatia. Penyebabnya adalah hadirnya pengajaran sesat yang berasal dari orang orang/kelompok Yahudi yang mengajarkan kepada orang-orang Kristen di Galatia (umumnya adalah kepada orang Farisi yang sudah menjadi Kristen) mengenai kepatuhan terhadap hukum Taurat dan peraturan yang berkait dengan keyahudian (dalam hal ini adalah ajaran tentang sunat). Pengajaran ini pada akhirnya memengaruhi orang-orang Farisi yang telah menjadi Kristen untuk memasukkan hukum Taurat dan peraturan keyahudian sebagai bagian dari keselamatan dalam kekristenan. Pada akhirnya mereka disesatkan oleh pengajaran yang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Taurat, dibanding dengan pengajaran Paulus tentang kemerdekaan dalam Kristus.

II. ISI

Berkait dengan konteks di atas, dalam nas Galatia 5: 1-15 Paulus mempercakapkan mengenai kemerdekaan dalam Kristus. Kemerdekaan yang dimaksud oleh Paulus berkait dengan pembenaran yang diterima setiap orang percaya oleh dan di dalam Kristus. Hal ini dikemukakan Paulus untuk meluruskan kembali pengajaran sesat yang telah diterima orang-orang Kristen di Galatia, yang mencampuradukkan antara hukum Taurat dan peraturan keyahudian dengan keselamatan yang bersumber dari Yesus Kristus.

Dalam pemahaman Paulus, kemerdekaan yang diperoleh dalam Kristus tidak terletak dalam pemahaman bebas melakukan apa saja, termasuk untuk kembali mematuhi hukum Taurat. Kemerdekaan dalam Kristus adalah kebebasan untuk tidak lagi terikat dalam belenggu hukum Taurat dan segala peraturannya, tetapi untuk melayani dan mengasihi orang lain berdasar pada kasih Kristus itu sendiri. Oleh sebab itu kemerdekaan tersebut hanya dapat diperoleh dalam Kristus. Berkait dengan ajaran sesat yang diterima oleh jemaat Galatia, secara tegas Paulus memperingatkan jemaat di Galatia bahwa dengan melakukan Taurat dan sunat, mereka akan kehilangan keuntungan mereka dalam Kristus, yaitu dalam kematian dan kebangkitan-Nya.

Ajaran untuk patuh kepada Taurat dan sunat tidak berasal dari Kristus. Inilah dasar Paulus mengkritik orang-orang yang beranggapan bahwa Taurat dan sunat adalah tanda keselamatan. Selain mengkritik, Paulus juga memberi peringatan kepada orang-orang yang telah melakukan penyesatan di jemaat Galatia serta kepada orang-orang Kristen di Galatia yang menerima ajaran tersebut. Paulus memperhadapkan mereka dengan hukuman yang akan mereka terima dari Kristus karena telah mengacaukan kehidupan beriman jemaat.

Paulus dalam pandangan serta pemahamannya mengenai kemerdekaan menekankan bahwa kemerdekaan yang dimiliki setiap orang yang percaya kepada Kristus adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab. Kemerdekaan itu juga ditujukan untuk pelayanan kepada Allah serta untuk mengasihi sesama.

III. APLIKASI

Untuk mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh Paulus dalam Galatia 5:1-15 tentang kemerdekaan dalam Kristus, hendaknya kita juga memahami apa yang dimaksud Paulus mengenai kemerdekaan dalam 1 Korintus 23 – 24 mengenai kebebebasan. Sangat jelas bahwa Paulus menolak pemahaman yang menyebutkan bahwa kemerdekaan berkait dengan kebebasan yang tidak bertanggung jawab. Paulus tetap menekankan bahwa kemerdekaan atau kebebasan tersebut harus diikuti dengan tanggung jawab penuh kepada Allah. Dan tanggung jawab itu ditujukan juga kepada sesama.
Bertolak dari pemahaman di atas, tema PA PERMATA yaitu, “Seni Hidup Merdeka” haruslah didasarkan pada kemerdekaan yang nyata dalam Kristus (beriman dalam Kristus). Seni hidup merdeka yang dimaksudkan juga ditujukan dalam pelayanan kasih kepada Allah, dan menghormati, mengasihi sesama. Dengan memahami hal inilah tema di atas dapat dimaknai dan dijalankan dengan baik dalam kehidupan beriman PERMATA GBKP.

Berkait dengan tema di atas dalam kaitan dengan kemerdekaan RI, maka dapatlah disebutkan bahwa seni hidup merdeka dapat dimaknai dalam sikap saling menghargai antar sesama anak bangsa. Sikap ini harus dikuti dengan rasa tanggung jawab sebagai seorang warga negara, yaitu dengan menjaga keutuhan dan keberagaman yang ada di negara kita Indonesia.

IV. DISKUSI

  1. Bagaimanakah kemerdekaan yang dimaksudkan oleh Paulus seharusnya dalam kaitan dengan hidup beriman orang-orang Kristen? Uraikanlah!
  2. Bagaimanakah seni hidup merdeka mempengaruhi kehidupan beriman PERMATA GBKP?
  3. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh PERMATA GBKP untuk menghargai dan mengisi kemerdekaan RI sesuai dengan teks Galatia 5: 1 – 15 di atas?

V. USULAN LAGU

  1. Indonesia Raya
  2. Allah itu baik, sungguh baik bagiku
  3. KEE GBKP No. 212 “Perkuah Ate si Mbelin”

Pdt. David Andri S. Barus, M. Th

PA Online Permata

Sudah rindu untuk bersekutu bersama?
Mendengarkan dan sharing Firman bersama?

Kami mengundang seluruh teman-teman Permata untuk bersama sama terlibat dalam PA Online yang akan diadakan pada:

?: Kamis, 13 Agustus 2020
⏰: 19.30 WIB
?: Seni Hidup Merdeka (Hut RI)
?: Galatia 5: 1 – 15
?: Pt. Philemon Martinus Tarigan

PA Online secara live menggunakan aplikasi zoom
Stay tune ya Permata dan jangan lupa ajak teman yang lainnya ya… see you!

Bujur.. Tuhan simasu-masu??