Bahan Sermon PJJ 26 Agustus 2020

Bahan sermon Pjj Tgl 26 Agust 2020.
Nats: Titus 2:11-15
Tema: Lias ate Tuhan singajari/  Kasih Karunialah yang menyelamatkan.

2:11Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.2:12Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini2:13dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,2:14yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.2:15Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Keadaan jemaat di Pulau Kreta sangat mengecewakan Tuhan sebab kehidupan imannya serupa dengan pengharapan dunia. Kesukaannya adalah  menipu, hidup kesusilaan rendah, dan suka mencari kenikmatan dengan cara yang tidak halal. Latar belakang orang-orang Kreta yang dilayani Titus  adalah berkarakter keras dan bengis, jadi dalam mencapai ambisinya suka dengan kekerasan, seruduk sana-seruduk sini demi kepentingannya. Tugas Titus sangatlah berat apalagi ia masih muda, dan ada kemungkinan ia bisa dilecehkan sebab, ada banyak orang yang lebih tua menganggap dirinya lebih senior, lebih pintar,dst. Karenanya, Paulus berharap agar Titus dapat menjaga kewibawaannya dalam kebenaran.

Pengajaran tentang  kasih karunia atau anugerah menjadi dasar pengajaran.  Sebab, jemaat Kreta  mengganggap keselamatan oleh iman tidak ada hubungannya dengan ketekunan dan kesalehan. Di samping itu, mereka beranggapan bahwa melakukan perbuatan baik merupakan syarat untuk memperoleh keselamatan. Anugerah/ “kharis”, menggambarkan tentang kebaikan Allah yang berlimpah, diberikan kepada kita secara cuma-cuma, suatu pemberian yang sangat besar yang tidak layak kita dapatkan dari pada Tuhan yang telah memberikan keselamatan atau hidup yang kekal. Menurut  Martin Luther  “Keselamatan sepenuhnya adalah pemberian dari anugerah Allah melalui Kristus yang diterima oleh iman. Keselamatan adalah karena anugrah, hadiah yang kita tidak layak dapatkan dari Allah (Efesus 2:5, 8), dan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus (Kisah 4:12)”.

 Sebagai bukti iman hidup dan percaya  kepada Yesus Kristus, maka kita harus meninggalkan segala kefasikan, kejahatan atau perbuatan-perbuatan mereka yang tidak senonoh,dst. Memulai hidup yang berpengharapan penuh kemuliaan dari Allah dan Yesus Kristus Juruslamat kita ( 2:13) Membebaskan kita dari segala kejahatan dengan menyerahkan diri-Nya menjadi korban penghapus dosa kita ( 2:14a) Membritakan kebaikan Allah ( 2:15).

       Saudara-saudara, dari penjelasan diatas, 

1). Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran, karena itu Ia memanggil dan mengutus umatNya untuk memberitakan Injil.   Mungkin selama ini kita masih sering ragu, malu bahkan takut untuk memberitakan Injil, tetapi hari ini kita diingatkan supaya kita memiliki keberanian. Gereja adalah tempat Tuhan membimbing umat-Nya untuk menjadi orang Kristen yang dewasa. Melalui para hamba-Nya, Tuhan memberikan pengajaran untuk memperlengkapi umat-Nya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di dunia ini   Ingat!!! Tugas kita adalah selalu memberikan pengajaran yang sehat, agar kehidupan kita seperti orang-orang hidup dalam anugrah yaitu tau dan terus mengucap syukur dalam kata dan tindakan.

2). Kita bersyukur atas semua anugerah yang Tuhan berikan dan setelah  mendapatkannya kita juga harus membagikannya kepada mereka yang belum menerima Anugerah hidup kekal ini. Bagaimana caranya?  Setiap orang Kristen yang telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus, secara otomatis dan tanpa syarat. Sebagai hamba, kita harus menjalankan fungsi kita sebagai garam dan terang. Mari kita menjadi Titus-titus masa kini

3.   Hidup ini butuh sentuhan, sebab seorang yang jarang mendapatkan sentuhan, maka ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Seorang bayi tidak hanya memerlukan susu, tetapi jug memerlukan gendongan, sentuhan dan pelukan kasih-sayang.  Perjumpaan antara dua orang sahabat yang lama berpisah kedua-nya akan secara spontan berpelukan saat bertemu.   Sentuhan tangan di kepala dapat berarti sebuah berkat. Sentuhan saat berjabat tangan dapat berarti banyak hal; keakraban, kesepakatan, dan sebagai alat interaksi antar sesama yang sederhana dan efektif. Marilah kita berbagi dan memberikan sentuhan dengan berbagai cara maka teman-teman kita merasakan anugrah Tuhan dari hidup kita.