Sermon PJJ 29 Juli 2020

Tema= Ngerencanaken ras ndahikenca
Efesus  2:8-10

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

 Melalui  Ef 2, Paulus membuka mata dunia dan orang Kristen tentang pemilihan dan panggilan terhadap  Kristus. Oleh karena pelanggaran dan dosa mengakibatkan kita telah mati, sebab upah dosa adalah maut . Tidak ada satu lembaga rehabilitasi yang bisa menghentikan dosa, termasuk pun penjara . Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa (kej. 3) kelihatannya tetap hidup tetapi sesungguhnya mereka sudah mati  dalam aspek spiritual. Maka peristiwa  Golgota mendemonstrasikan bahwa keselamatan itu merupakan pemberian/ anugerah oleh Tuhan semata   Manusia dengan kehendak bebas yang sudah rusak, bisa saja menolak kebenaran ini dan mencoba membuat jalan keselamatan sendiri, namun kebenaran Allah tidak dapat dibatalkan oleh penolakan manusia. Penolakan terhadap kebenaran ini mempunyai konsekuensi yang fatal yakni kematian kekal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. termasuk juga bagi manusia itu sendiri.

Jadi karena penebusan Kristuslah, maka manusia dibenarkan oleh Allah karena tindakan imannya., sebab iman kepada Kristus itulah yang menyelamatkan manusia.  . “Jangan kamu memegahkan diri” artinya: Jangan menyangka bahwa keselamatan itu  dapat diperoleh berdasarkan perbuatan baik,jasa ataupun atas kesalehan manusia  tapi semuanya adalah kasih-karunia Allah, yang direspon dalam tindakan imannya kepada Kristus, 

  Ef 2:10, Keselamatan bukan titik akhir dari tujuan hidup melainkan mengerjakan kita melakukan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya. Inilah misi kerja yang menjadi panggilan Tuhan pada kita. Jadi kita dipanggil untuk bekerja. Konsep ini sudah ada sejak manusia belum jatuh dalam dosa (lihat Kej 2:15) yaitu Tuhan mencipta kita untuk bekerja. Jadi bekerja adalah suatu keharusan. 

Kita adalah milik Allah.

a.   Status  mempengaruhi cara kita menghargai hidup dan membentuk perilaku sebagai orang percaya.

b.   Diciptakan di dalam Kristus Yesus (ayat 10b  sarana atau cara. Allah menciptakan kita sebagai karya-Nya yang indah (ayat 10a)?   Dalam persekutuan kita dengan Dia, kita menjadi ciptaan yang baru (2 Kor 5:17). 

c.   untuk berbuat baik. Perbuatan baik bukan mendahului keselamatan. Dengan kata lain, kita berbuat baik karena sudah diselamatkan, bukan supaya diselamatkan  Sesudah diselamatkan, kita baru berbuat baik sebagai wujud ucapan syukur kepada Allah dan realisasi rencana-Nya. Perbuatan baik adalah hal yang mustahil sebelum keselamatan di dalam Kristus. Semua orang yang berada di luar Kristus adalah mati di dalam dosa (2:1 Satu-satunya solusi bagi keadaan mengenaskan tersebut adalah dihidupkan bersama Kristus (2:5), diangkat ke sruga lebih tinggi daripada para penguasa kerajaan angkasa (2:6), dan dijadikan ciptaan baru di dalam Kristus (2:10).

d.   Perbuatan baik adalah rencana kekal Allah untuk kita. Perbuatan baik orang percaya mengikuti arah dan jalan keselamatan (ayat 10c).  

Tema: Merencanakan dan melakukannya.

1.   Allah telah merancang jalan kehidupan dan keselamatan sejak dunia ini diciptakan, bahwa Allah dalam Yesus adalah jalan keselamatan bagi orang yang percaya, sehingga: Anak-anak Tuhan oleh imannya:

-dilahirkan kembali menjadi ciptaan baru dan  dibenarkan, dikuduskan  oleh Allah melalui karya salip meskipun kita bukan orang benar.

-kita telah ditebus dari kuasa dosa dan dibebaskan dari segala hal yang memperhamba kita.

-keselamatan kita dijamini oleh Tuhan dan dimeteraikan dengan Roh Kudus.  

-memperoleh hidup yang kekal, artinya kita terus hidup setelah meninggal Bersama Tuhan di Sorga.

2.   Tujuan utama keselamatan bukanlah kehidupan bahagia yang kekal di surga tetapi menghadirkan kerajaan Allah dibumi melalui tindakan iman kita.  Kalau itu tujuan utamanya maka masih banyak meminta pertolongan Allah untuk menggenapi ambisi dan keinginannya tanpa mau tahu tentang rencana Allah. Bukankah banyak orang Kristen telah menentukan kekayaan, kesuksesan, dan kenyamanan hidup sebagai tujuan hidup mereka, lalu meminta Allah untuk merealisasikan hal tersebut? Ini adalah sebuah ironi yang mengenaskan. Perancang justru dijadikan tukang.   Allah bukan dikasihi dan ditaati, melainkan dimanipulasi!   

3.   Keselamatan  adalah pemberian-Nya, maka tugas kita ialah: menerima pemberian itu  terus dibuktikan melalui ucapan syukur melalui Tindakan kepada Tuhan dan orang lain.   Tahap yang terakhir yang harus kita lakukan adalah HIDUP DI DALAM PENGUCAPAN SYUKUR.

4.   Tema kita berkaitan tentang inventaris Gereja. Tentunya sehubungan dengan Covid 19, walaupun melalui kehidupan persekutuan lebih banyak melalui Live Streaming, atau Zoom, alat-alat yang dipakai, suasana yang diciptakan haruslah hidup dan menarik. Mari kita berikan masukan-masukan dan buatlah perencanaan melalui Tindakan nyata. Contoh Altar Gereja, Pembangunan dan perluasan lahan gereja, dsb.