Renungan Khotbah, Minggu 26 Juli 2020

Nggit Erdahin Alu Latih

2 Tesalonika 3: 6 – 15

3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.
3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Ungkapan Ora Et Labora sudah sering didengar terutama di kalangan orang Kristen. Pada abad pertengahan ada kecenderungan sebagian orang yang mengutamakan kerohanian, sehingga memisahkan diri dari dunia justru mempersulit untuk mengasihi Tuhan. Oleh sebab itu, orang percaya penting untuk bekerja keras dan terus mengupayakan menjadi berkat bagi sesama. Paulus sendiri mengalami pertentangan dengan beberapa orang yang menolak untuk bekerja dan malah melakukan hal-hal yang tidak berguna. Dengan tegas Paulus mengatakan bahwa jika orang tidak mau bekerja hendaknya jangan juga makan, sebab Tuhan memberi pekerjaan bukan hanya sebagai bentuk aktualisasi hidup manusia melainkan juga saluran berkat. Melalui firman ini kita kembali diingatkan pentingnya “keluar” dan melakukan pekerjaan dengan baik, sebab sesungguhnya kerja adalah doa yang nyata dalam kehidupan orang percaya, dan itulah panggilan hidup orang Kristen.

Paulus mengatakan agar jemaat Tuhan menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak melakukan pekerjaannya. Mengapa? Karena Paulus ingin agar jemaat Tuhan mengikuti ajaran Tuhan bekerja seperti Paulus dan kawan kawan, memberi teladan dengan cara tetap bekerja walaupun mereka tetap memberikan pelayanan kepada jemaat. Sebenarnya Paulus bisa tidak bekerja, tetapi ia ingin memberi teladan yang kuat kepada jemaat, sehingga mereka tidak malas, tetapi bekerja untuk mencari nafkah, sehingga mereka makan dari roti hasil kerjanya bukan mengambil roti dari orang lain sehingga mereka tidak menjadi beban. Perlu dipahami bahwa kehidupan jemaat mula-mula pada masa itu sangat luar biasa. Banyak orang menjual harta miliknya dan membagi-bagikan kepada jemaat yang membutuhkan. Mereka juga sering mengadakan perjamuan di rumah-rumah. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang malas, mereka lebih baik bergabung dengan jemaat Tuhan dan dalam jemaat tersebut mereka dapat makan setiap hari serta mendapatkan bagian dari penjualan harta jemaat lainnya. Mereka cukup diam dan berpangku tangan dan mengharapkan rejeki dari jemaat yang lain. Sikap ini yang sangat ditentang oleh Paulus. Paulus tidak ingin jemaat Tuhan menjadi jemaat yang malas yang hanya menggantungkan diri pada orang lain. Paulus ingin jemaat Tuhan tetap maju, bahkan lebih maju dari orang lain yang belum mengenal Tuhan. Oleh karena itu, Paulus pun dengan tidak jemu-jemu menasehati orang-orang seperti ini agar mereka tetap bekerja dan memakan makanan hasil jerih payahnya sendiri.

Seharusnya kitapun harus senantiasa mengerjakan bagian kita dengan sungguh-sungguh, karena pelayanan yang kita lakukan pun adalah pekerjaan Tuhan. Jangan kita menjadi orang-orang yang bebal, yang hanya mau enaknya saja tanpa kita mau bekerja. Jangan kita menjadi beban bagi orang lain, tetapi marilah kita justru menjadi berkat melalui pekerjaan yang kita lakukan sehingga nama Tuhan dipermuliakan.
Renungan: Banyak orang ingin menjadi kaya secara instan tanpa mau berusaha. Mereka datang ke gereja tidak untuk mendengarkan firman Tuhan, namun datang untuk mencari hadirat Tuhan, yaitu menerima “berkat”. Karena itu doakanlah pekerjaanmu dan kerjakanlah doamu. Bertobatlah dan bekerjalah dengan tekun.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 26 Juli 2020