Renungan Khotbah, Minggu 19 Juli 2020

“Beriman dan Berbuah”

2 Petrus 1: 3 – 8

Panggilan dan pilihan Allah
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini adalah kosong, dan itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang banyak terjadi dalam kehidupan kita adalah sering sekali kita lupa bersekutu dengan Tuhan, ketika sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari. Orang Kristen yang tidak bertumbuh pasti akan mundur imannya. Ibarat berenang melawan arus sungai, saat berhenti berenang, kita akan terbawa oleh arus. Dunia ini berjalan melawan Allah, maka sebagai anak-anak Tuhan kita tidak bisa netral atau statis, tetapi kita harus bergerak maju melayani, kalau tidak akan dihanyutkan oleh arus dunia.

Ketika mampu menangkap maksud panggilan dari Allah, kita akan hidup dengan benar, tentunya tidak akan berbuat dosa lagi. Dengan kata lain, Petrus menggambarkan bahwa orang Kristen sedang melakukan perjalanan panjang yang dimulai dengan panggilan Tuhan, jika mereka tersandung jelas tidak akan sampai dalam Kerajaan Allah, yaitu hidup kekal. Kalau orang Kristen tidak bertumbuh dalam kebajikan ia menjadi seperti orang buta dan picik, tidak sadar telah menerima anugerah. Hidup saleh itu adalah mengambil bagian dari kodrat Ilahi dan luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan. Tanggung jawab kita adalah bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Di ayat 5-7 : Semuanya adalah “buah Roh” atau kebajikan yang seharusnya nyata dalam kehidupan anak Tuhan. Pertumbuhan iman adalah sebuah keputusan atau sebuah komitmen. Justru karena itu, kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu. Sebab, pertumbuhan tidak akan didapat secara otomatis setelah kita percaya, tetapi lebih kepada sebuah komitmen untuk menambahkan kepada iman kita sesuatu yang masih perlu dan dibutuhkan, seperti: kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang.

Pertumbuhan rohani berlangsung seumur hidup. Pertumbuhan yang maksimal tidaklah didapatkan secara instan tetapi memerlukan proses dan waktu. Semakin lama kita diproses dan tekun dalam menjalani proses, kehidupan kita akan semakin maju dan karakter kita akan semakin mendekati karakter Kristus. Kita akan semakin dimampukan untuk mengasihi semua orang dan inilah salah satu bukti dari pertumbuhan yang benar.
Jadi, jangan pernah berhenti untuk bertumbuh dan jadi orang pecaya yang semakin sama seperti Yesus Kristus. Selama kita belum berakar dan bertumbuh dalam Kristus, setiap ada goncangan dan ujian kita bisa berada dalam krisis bahkan akhirnya tergelincir dan kehilangan keselamatan. Karena itu, marilah pelihara iman dalam panggilan-Nya, kita dapat terus berbuah lebat dalam cinta kasih Kristus sehingga ketika kita menjalani kehidupan ini dunia pun percaya bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Renungan: sudah pastikah iman kita hidup dan bernilai di mata Tuhan? Ataukah kita hanya masih beragama saja tetapi jauh dari hati Tuhan?

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 19 Juli 2020