Renungan Khotbah, Minggu 05 Juli 2020

“Patuhlah dan Tetap Berdoa Bagi Semua Pelayan Tuhan”

Ibrani 13: 15 – 19

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
13:18 Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.
13:19 Dan secara khusus aku menasihatkan kamu, agar kamu melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan kepada kamu.

Hidup untuk melayani, adalah hamba Tuhan yang mengerti hati Tuhan dan melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Visi dan misi Tuhan mengendalikan pelayanan. Beban dari Tuhan adalah nafas hidup pelayanan. Nabi Yeremia adalah hamba Tuhan yang hatinya digerakkan oleh firman Allah, ketika ia berpikir tidak mau melayani Dia lagi (Yer. 20:9).
Mereka mengerti hati Tuhan dan melayani sesuai dengan panggilan dan karunia Allah. Mereka berusaha untuk menyukakan hati Allah, bukan hati manusia, karena mereka adalah hamba Tuhan, bukan hamba gereja atau kuli gereja. Disamping itu, pelayanan mereka adalah aktualisasi karunia Roh dimana karunia Roh dimaksimalkan dalam berbagai pelayanan.

Surat Ibrani menunjukkan gambaran tentang Yesus Kristus sebagai Imam Besar perjanjian baru. Dengan kurban Kristus, seluruh jasa kurban di dalam perjanjian lama, menjadi kehilangan maknanya “sekali untuk selama-lamanya” (Ibr. 10:8–18). Di dalam perjanjian baru, kurban persembahan adalah jawaban umat Kristen atas tindakan penyelamatan Kristus. Di sini berkenaan dengan pengorbanan kepada Allah, yang kita nyatakan di dalam perkataan dan perbuatan. Tuhan menasihati kita, supaya tetap mempersembahkan seluruh hidup kita sebagai ibadah kepada Allah (Rm. 12: 1). Tenaga pendorong untuk dapat melakukan hal itu, adalah kasih kepada Allah, meski rasa syukur dan terima kasih kita, cenderung lebih banyak berpusat pada apa yang telah kita alami secara pribadi, dan tidak boleh tergantung hanya pada situasi kehidupan pribadi kita. Setiap kali kita dapat mempersembakan kurban, terbukalah kesempatan bagi kita untuk memandang ke belakang dan melihat semua perbuatan baik, secara jasmani dan rohani, yang telah Dia nyatakan kepada kita. Kita semua membutuhkan terang Tuhan untuk menyinari hati yang gelap, supaya kita kembali lagi pada jalur yang benar, yaitu hambaNya yang dipanggil untuk melayani Dia. Hidup bagi Dia dan hidup untuk melayani Dia. Dalam hal ini maka jemaat harus hidup dalam kebenaran Tuhan dan turut mendoakan setiap pekerjaan pelayanan, dengan demikian kita dapat bersama-sama hidup dalam cinta kasih dan saling menguatkan dalam persekutuan dengan Tuhan.

Setiap orang Kristen harus ada di dalam pelayanan sebab, amanat agung tidak hanya ditujukan kepada sekelompok orang saja tapi bagi semuanya. Panggilan menunjuk kepada fungsi orang percaya dalam pelayanan tersebut Orang percaya harus menemukan tempat di mana ia dapat berkarya bagi Tuhan sebagai responnya. Masing-masing orang percaya pasti memiliki panggilan yang khas, khusus, dan benar-benar spesifik. Dengan demikian, yang bertanggung jawab dalam pelayanan atau hidup dalam misi Bapa bukan hanya para rohaniwan.
Renungan: Sebagai anggota jemaat yang setia akan mendukung dan mendoakan semua pekerjaan pelayanan yang dilakukan pelayan-pelayan gereja, dan masing-masing pelayan juga tetap setia dan berdoa kepada pelayan-pelayan yang lain agar tetap kuat dan gigih dalam melayani Tuhan. Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan, kejarlah kehormatan Allah diatas manusia, dan ucaplah syukur atas kasih dan penyertaan-Nya kepada kita, sebab dengan pelayanan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dan berbuah lebat.

Pdt. Maslon Ginting

Warta Jemaat dapat diunduh pada link berikut: Momo 05 Juli 2020