Bahan Sermon PJJ Tgl 14-20 Juni 2020

Nats: Amsal 6:12-15  Tema: Beritakenlah si Tuhu dingen Erguna

Beritakanlah hal-hal yang benar  dan Berguna.

6:12 Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong, 6:13 yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari, 6:14 yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran. 6:15 Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.

===================================================

Kitab Amsal adalah berisi kata-kata Hikmad yang diajarkan oleh orang tua – anak-anaknya, Gereja umatnya, dalam nats ini adalah antara Guru – muridnya karena berisi Pendidikan dan Etika. Dari ayat 12-15 kita melihat gambaran umum yakni:

1.   Ayat 12: Orang-orang pengacau (bhs Ibrani=Belial) artinya orang-orang yang bebal, bengkok, ataupun serong.   Memadukan kemalasan dan kelicikan yang menyangkut dosa dan kejahatannya. Mas 1:4

2.   Ayat 13-14: Tingkah laku pengacau menimbulkan pertengkaran dan mengacaukan. Mereka memfitnah dengan gerakan, tubuh /memberi isyarat. Robert Louis , “Kebohongan paling kejam sering kali dinyatakan dengan diam.” Ketika seseorang sedang diserang dalam perdebatan, para pendengar dapat ikut menyerang, bahkan membunuh hanya melalui anggukan atau tanda jempol.

3.   Ayat 15: Akibat yang terjadi bagi sang pengacau. Ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, diremukkan tanpa bisa dipulihkan lagi. Karena lidah dusta, hati yang penuh rencana jahat, saksi dusta yang menyemburkan kebohongan, dianggap sebagai suatu kekejian bagi Tuhan.

  Tema: Beritakanlah hal-hal yang benar  dan Berguna dikaitkan dengan etika dan IT

  1. Firman Tuhan jelas menyatakan, kebohongan atau kejahatan adalah dosa. Apapun bentuknya, kebohongan atau tipu muslihat merupakan sebuah kejahatan di mata Tuhan.( Ams10:10).Tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (Gal 5:21, 1 Kor 6:10). Sebagai orang percaya, haruslah mampu membuktikan, memperlihatkan kesenangannya adalah hidup dalam kebenaran Tuhan, jalan-jalannya tetap dalam terang kemuliaan Allah. Karena harus disadari bahwa orang benar, kapanpun, dimanapun, bagaimanapun keadaannya, tetap dipelihara, dilindungi bahkan diberkati Tuhan, Bersama keturunannya tetapi orang jahat, bebal, sampai kapanpun ia tetap dibawah kutuk dan hukuman sampai kepada anak-anaknya.  (Ayub 5:4). Tipu menipu terus hadir dalam berbagai bentuk. Lewat Bahasa tubuh, melalui IT, WA, dari iklan-iklan, undian, tawaran, lowongan pekerjaan, dsb. Mereka terus mempergunakan segala cara dalam menjalankan operasinya, bersepakat berbohong, menipu dan melakukan tipu muslihat akan terus ada selama peradaban manusia masih berjalan.
  2. Waspadalah, dan jagalah hati kita, agar jangan pernah menyimpan dosa dan kejahatan. Biasakan diri kita untuk bicara dan berlaku jujur, dan jangan terjebak dalam dosa. Mungkin memulainya dengan kebohongan kecil, dianggap tidak apa-apa, tetapi jika tidak hati-hati kebohongan akan meningkat. Kita mulai dari mentolerir dosa kecil, lalu jika dibiarkan maka akan semakin sering melakukannya dengan bentuk-bentuk yang semakin besar pula. Pada suatu ketika kita akan menjadi seorang pembohong yang tidak lagi merasa bersalah. Alangkah berbahayanya jika hal ini terjadi, karena Tuhan jelas menganggap hal itu sebagai suatu kekejian di mataNya  Jagalah hati dan isilah selalu dengan Firman Tuhan. Pastikan dan tetap waspada terhadap berbagai jebakan yang mengarahkan kita kepada tipu muslihat dan kebohongan ini.