Bahan Sermon PJJ 10-16 Mei 2020

Nats: 1 Petrus 5:5-6.
Tema : Meteruk ukur biak geluhta.

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” 5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Surat 1 Petrus: surat penggembalaan bagi jemaat di Asia kecil ketika mengalami penderitaan oleh imannya dan dalam pasal 5:1-4, adalah nasihat kepada penatua agar dapat mengembalakan jemaat dengan benar, dan dalam bagian (ay 5-6) ini nasihat kepada orang muda supaya hidup dalam kasih Allah.

  1. Dalam ayat 5a: Tunduklah kepada orang tua (orang yang lebih tua ). Tunduk disini adalah dalam prinsip kebenaran, artinya taat selama nasehat atau berita yang disampaikan sesuai dengan firman Tuhan maka harus ditaat, tetapi jika tidak, maka harus tolak dengan cara hormat. Contoh:
    1. Tim 5:1 – “Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu”.
    1. Miryam dan Harun yang dihukum Tuhan karena iri hati kepada Musa dan ingin menyamai / melebihi Musa (Bil 12:1-16). Jadi dalam kasus ini Tuhan jelas menghendaki Miryam dan Harun tunduk kepada Musa sekalipun mereka lebih tua dari padanya.
  2. Merendahkan diri seorang terhadap yang lain (5b) sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati (5c). yang perlu dibangun adalah  merendahkan diri di bawah tangan Tuhan, yang kuat akan ditinggikan oleh Allah (ay 6). Kristus merendahkan dirinya dengan penuh ketaatan dan tunduk kepada Allah, maka Yesus ditinggikan oleh Allah.(Fil 2:5-11). Rendahkan-lah (Jun): Pakaian-ilah dirimu sendiri, dengan kerendahan hati satu kepada yang lain. Wiliam Barclay: Pakaianilah dirimu sendiri’ dari kata KOMBOS=pakaian yang diikat dengan simpul, yang digunakan untuk pakaian budak. Yesus menggunakan pakaian itu pada waktu membasuh kaki muridnya(Yoh 13). W.Barclay: ketika pakaian ini dipakai pada waktu melayani, dengan meniru Yesus dalam melakukan pelayanan dengan kerendahan hati, maka nanti kita akan memakai pakaian kehormatan, karena ia yang mau menjadi pelayan dari semua, akan menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Surga.(Mat 20: 28), sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.
  3. Kata ‘mengasihani’ seharusnya adalah ‘memberi kasih karunia. Petrus mengutip Amsal 3:33-34: Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkatiNya. Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Ia-pun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihaniNya”. Yak 4:6 – “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: ‘Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati    

            Tema : Meteruk ukur biak geluhta/ Kalak sitek.  

  1. Rendah hati adalah jati diri hidup orang percaya. Konfusius (Filsuf Tiongkok) mengatakan, “Manusia unggul ketika rendah hati saat berbicara, tetapi selalu luar biasa dalam tindakan.”

Yesus telah menunjukkan teladan hidup sebagai orang yang rendah hati, taat dan setia. Hal ini terjadi bila kita telah hidup dalam hukum kasih yaitu: Mengasihi Allah dengan segenap hati,dan  dengan segenap jiwa kita dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri, yang dikenal dengan kasih Agave: kasih yang tidak bersyarat. Karena itu jangan pernah meninggikan diri, merasa diri lebih hebat, lebih pintar, lebih terhormat di hadapan manusia, apalagi di hadapan Allah. Sebab sesungguhnya masih ada pribadi-pribadi lain yang lebih hebat, lebih pintar dari kita. Ingatlah ungkapan “Di atas langit masih ada langit”.Ketika kita merendahkan diri di hadapan Allah, maka kita akan diajak untuk sadar bahwa kita hanyalah manusia lemah yang mempunyai banyak kekurangan. Dari kesadaran akan kekurangan itulah, kita akan belajar untuk menjadi pribadi yang rendah hati di hadapan sesama kita. 

  • Orang yang merendahkan diri akan ditinggikan oleh Allah. Yesus memutarbalikkan konsep para muridnya tentang harga diri dan kebesaran. Yesus justru merendahkan hati-Nya dan mulai membasuh kaki para muridnya. Bagi Yesus, harga diri dan kebesaran seseorang lebih terkait erat pada kemampuannya bersikap rendah hati dihadapan Tuhan dan sesamanya. Ketahuilah, rendah hati bukanlah sebuah kehinaan, tetapi suatu kemuliaan karena ia mampu menekan egonya, dan memilih untuk tunduk dan mau melayani Tuhan terhadap sesamanya. Contoh : Jusuf. Oleh karena kerendahan diri dan hatinya kepada Allah maka ia berkata: kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.   W Barkley: Orang Kristen tidak pernah benci pada pengalaman hidup dan tidak pernah memberontak terhadapnya, karena ia tahu bahwa tangan Allah yang kuat ada pada kemudi kehidupannya dan bahwa Ia mempunyai suatu masa depan lebih cemerlang, yang akan disiapkan oleh Tuhan bagiNya. Jauhilah kejahatan dan cintailah kebenaran maka Tuhan akan memberkati kita.