Bahan Sermon PJJ 26 Feb 2020

Sermon PJJ Tgl 26 Peb 2020
I Petrus 2:21-25

Tema: Idilo nggejabken Kiniseran Yesus.
============================
Salah satu penderitaan yang terberat adalah diperlakukan secara tidak adil tanpa alasan yang benar. Hukuman yang ditanggung seseorang memang berat, tetapi jauh lebih berat apabila kesusahan menimpa kita tanpa melakukan kesalahan sebelumnya. Tahun 64 M, Pemerintah Romawi, Kaisar Nero menitahkan agar terjadi kebakaran di kota Roma. Dalam upaya mengalihkan kesalahan atas bencana tersebut, orang Roma terkemuka menuduh orang Kristenlah yang menyebabkan kebakaran tersebut. Ini menuntun pada penganiayaan yang intens terhadap orang-orang Kristen di seluruh Kekaisaran Romawi. Bagaimanakah seharusnya kita meresponi ketika penderitaan itu datang dan terjadi?

1. Penderitaan Yesus Kristus (ayat 21)
Kata “untuk itulah” merujuk balik pada penderitaan karena kebenaran di ayat 19-20. Petrus bersikap realistis terhadap kehidupan di dunia yang bengkok ini. Namun, bukan berarti ia diam dan tidak berusaha namun ia memberikan penghiburan yang sejati yakni:
a. Penderitaan karena kebenaran bukanlah kecelakaan atau kebetulan, melainkan panggilan. Sama seperti Allah secara berdaulat telah memanggil mereka kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus (1:15; 2:9), demikianlah mereka juga dipanggil untuk menderita bagi kebenaran (2:21a).
b. Tatkala kita menderita karena kebenaran, kita tidak sendirian. Mengetahui bahwa orang lain sudah melewati dan memenangi pergumulan melawan penderitaan merupakan penghiburan besar, sebab ketika menderita, cenderung merasa sendirian dan sebagai orang yang paling malang di dunia ini.
c. Kristus menderita bukan sebagai penghiburan, melainkan keteladanan. Ini bukan hanya demonstrasi untuk dikagumi, melainkan kemenangan untuk diikuti. Penderitaan kita dimaksudkan untuk memberikan teladan dan menunjukkan kesetiaan akan kuasa Allah bekerja dalam hidup kita Penderitaan dan ketabahan Kristus benar-benar mendamaikan kita dengan Allah (1:18-19; 2:24; 3:18), sedangkan penderitaan dan ketabahan kita hanya menjadi sarana orang lain mengenal dan memuliakan Allah atas apa tang terjadi dalam hidup kita. (2:12; 3:1-2).

2. Kemenangan Kristus atas penderitaan (ayat 22-25)
Pada bagian ini Petrus banyak mengutip Yesaya 53 dan mengaplikasikan teks itu pada penderitaan dan kemenangan Kristus. Yesaya 52:13-53:12 memang berisi nubuat tentang Hamba Tuhan yang menderita. Yang ditekankan bukan hanya penderitaan Kristus, tetapi dalam kemenangan-Nya, :
a. Menderita tanpa bersalah (ayat 22). Ketidakberdosaan Kristus merujuk pada dua hal: keseluruhan hidup-Nya yang tidak berdosa dan respon-Nya yang benar, Ia pun tidak berbuat dosa.
b. Menderita dengan sabar (ayat 23) “mencaci-maki” Ia selalu menjaga dan mengontrol mulut-Nya dari semua perkataan yang dapat melecehkan serta melemahkan iman orang lain. Rahasia kemenangan Kristus ini terletak pada penyerahan diri yang total pada Allah yang adil.
c. Menderita demi orang lain (ayat 24-25). Semua penderitaan akibat dosa Ia pikul di bahu-Nya untuk kebaikan kita. Ia bukan hanya memikul dosa-dosa kita (ayat 24a). Ia membuat kita hidup untuk kebenaran (ayat 24b). Sebab Bilur-bilur Kristus juga menyembuhkan (ayat 24c). Kesembuhan yang dipikirkan Petrus identik dengan pertobatan rohani. Orang-orang berdosa seperti domba yang tersesat rentan terhadap bahaya, semak duri, maupun binatang buas. Walaupun demikian, kini kita telah dikembalikan pada Pemelihara jiwa mereka, yaitu Kristus Yesus, Sang Gembala yang baik.

Langkah-langkah iman yang kita lakukan ketika menghadapi Pergumulan dan penderitaan:

  1. Jangan lari apalagi menghindar tetapi pandanglah kepada Kristus yang sudah lebih dahulu mempersiapkan jalan bagi kita! mampukah kita memuliakan Allah melalui penderitaan? Masih banyak kita menghindari konsekuensi yang tidak mengenakkan bahkan sering terjadi kebohongan menjadi senjata andalan banyak orang untuk menghindari penderitaan dalam pembenaran dirinya. Kita dididik, diasah dan dibentuk menjadi pribadi yang baik dan benar.
  2. Belajar berserah diri dan teguh hati dalam menghadapinya. Yesus telah memberi teladan bahwa orang-orang percaya selalu diperhadapkan dengan banyak penderitaan. Mat 5:11-12: Berbahagi-lah orang yang oleh kebenaran ia dianiaya…., Artinya melalui penderitaan kita melihat jalan dan panggilan Allah atas hidup kita. Melalui penderitaan kita mampu membuktikan bahwa hal itu terjadi agar kemuliaan Allah dinyatakan dari sana.
  3. Dengan datangnya penderitaan kita belajar meneladani jalan-jalan hidup Yesus, sebab dalam Pil1:29: Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia. Karena itu jaga hati dan mulut kita agar jangan sempat berdosa bahkan menghujat Allah. Contoh: Ayub dalam psl 1:21 : Dalam semuanya itu ia tidak berdosa.
  4. Dengan Penderitaan berarti kesempatan kepada kita membuktikan iman bahwa Allah kita adalah Allah yang hidup dan tetap setia menyertai dan pasti memberikan kemenangan kepada kita.