“Hamba yang Memberi Terang Bagi Bangsa-Bangsa”
Yes 42:1-9
42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. 42:5 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: 42:6 “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, 42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. 42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu.”
Hidup manusia sangat tergantung pada terang. Maka ketika Allah menciptakan alam semesta, pada hari pertama Allah menjadikan terang, bahkan pada malam hari Allah juga menciptakan berbagai alat-alat penerang bagi seluruh alam semesta yang pada waktu malam. Mengapa terang sangat dibutuhkan? Karena dalam kegelapan kita tidak bisa bekerja dan melakukan apa pun. Hanya dengan terang, kita bisa bekerja dan beraktivitas. Terang itu begitu indah dan menciptakan perdamaian. Dimulai dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya, terang satu-satunya yang menghantar kita bekerja, semua tumbuhan membutuhkan terang sinar matahari, termasuk tubuh kita juga.
Kita melihat bahwa Tuhan mau menyatakan bahwa tugas yang Ia berikan pada Sang Hamba pasti tergenapi karena Tuhan yang mengutusnya merupakan Pencipta semuanya dan berdaulat atas semuanya. Tuhan akan menegakkan hukum di bumi melalui Hamba-Nya yaitu Yesus Kristus. Kita perlu tunduk kepada Kristus, atau kita akan mendapatkan hukuman. Sebenarnya kita tidak sulit untuk menemukan figur yang dimaksud dalam bacaan kita ini. Apa yang menjadi nubuat nabi Yesaya dalam bacaan ini telah menjadi jelas. Kita semua sudah mengenal-Nya. Kita semua percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya. Dialah Yesus, Tuhan kita, yang telah melakukan tugas penyelamatan terhadap umat Allah, terhadap kita. Jadi melalui prikop ini Yesaya menjelaskan bahwa hidup dan tugas seorang hamba:
- Dia adalah orang yang dipilih dan diberikan Roh oleh Tuhan untuk menyatakan hukum atau keadilan bagi semua orang, (termasuk bangsa-bangsa diluar Israel). (ayt 1)
- Dia menjalankan tugas-tugasNya dengan sopan dan santun.(ayt 2)
- Dia menjalankan tugasnya dengan memperhatikan keberadaan orang yang dilayaninya.(ayt 3) Ungkapan buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya menunjukkan situasi seseorang yang sedang menghadapi pergumulan dalam situasi yang kurang menguntungkan.
- Dalam menghadapi sesuatu hal Dia melakukan tugas keadilan dalam keteguhan, kesetiaan dan kebenaran, tidak menjadi pudar atau terkulai. Ia malah menjadi kuat dan lentur. (ayt 4)
- Dialah terang bagi semua bangsa-bangsa yang mencelikkan mata mereka yang buta, membebaskan para tahanan dan orang-orang hukuman.(5-9).
Sebagai orang percaya maka tugas kita adalah sebagai terang dunia berarti kita harus menjadi saksi Kristus yang adalah terang sejati. Sebagai saksi Kristus kita tidak berhak mendapatkan pujian dan hormat dari manusia melebihi Terang Kristus yang kita jadikan subyek kesaksian kita. Jadi Tuhan Yesus haruslah menjadi yang terutama di dalam hidup ini, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yohanes 3:30). Tujuan kita bersaksi adalah membawa orang lain kepada terang sejati, artinya membuat orang lain menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Begitulah sesungguhnya maksud Tuhan menempatkan kita di dunia yang gelap ini, yaitu agar terang Tuhan bercahaya di tengah-tengah dunia, sehingga dunia mempermuliakan Tuhan Yesus sang terang sejati itu. Kristus adalah sang hamba, yang telah menunaikan tugasNya dan Dia sudah menang dari belenggu dosa dan kuasa maut. Kemenangan itu telah membuka jalan bagi segala suku, bangsa yang mau percaya kepada Dia.
Renungan: Tugas kita adalah membawa dan menuntun orang-orang yang sudah maupun yang belum mengenal Tuhan, agar mereka menjadi milik Tuhan dan hidupnya menjadi terang dan berkat bagi dunia ini. (Pdt. Maslon Ginting).
Video ilustrasi, Domba yang mengenal suara gembalanya