Khotbah Minggu 29 Desember 2019

“Ingatlah Perbuatan Allah Yang Ajaib”
Masmur 77:6-16

77:5 (77-6) Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala, tahun-tahun zaman dahulu aku ingat. 77:6 (77-7) Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari: 77:7 (77-8) “Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati lagi? 77:8 (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun? 77:9 (77-10) Sudah lupakah Allah menaruh kasihan, atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya karena murka-Nya?” Sela 77:10 (77-11) Maka kataku: “Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah.” 77:11 (77-12) Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. 77:12 (77-13) Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. 77:13 (77-14) Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? 77:14 (77-15) Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa. 77:15 (77-16) Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani Yusuf. Sela 77:16 (77-17) Air telah melihat Engkau, ya Allah, air telah melihat Engkau, lalu menjadi gentar, bahkan samudera raya gemetar.

Bagaimanakah reaksi kita saat-saat mengalami masalah berat datang menerpa? Mungkin saja kita bisa goyah atau panik, disana rasa takut pun mulai muncul. Kita menjadi ragu apakah kita bisa melewati semua itu sebagai seorang pemenang? Kita ingin hidup ini baik-baik saja, selalu sejahtera dan berjalan tanpa ada masalah. Tapi siapapun kita, selalu saja ada saat-saat dimana kita harus berhadapan dengan berbagai bentuk masalah. Bahkan terkadang, belum lagi masalah yang satu beres, sudah muncul masalah berikutnya. Karena itu kekuatan iman sangatlah menentukan seberapa kuat kita bisa berjuang menghadapinya. Di saat seperti itu, adakah sesuatu yang bisa kita pakai untuk menguatkan kembali kaki kita untuk berpijak tegar di tengah situasi sulit? Apa yang bisa membuat iman kita tidak ikut goyah sebaliknya mampu memberi kekuatan kepada kita untuk bisa terus tegar dan pada akhirnya keluar sebagai pemenang?

Pemasmur bersaksi bahwa walaupun masallah berat sedang dihadapi, jangan andalkan kekuatan diri, tapi hiduplah dalam persekutuan dengan Tuhan, sebab:

1 Perbuatan Tuhan selalu ajab dan kuat untuk menolong kita.:”Aku hendak mengingat perbuatan- perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.” Untuk dapat berharap dan memandang masa kini dan masa depan dengan lebih baik maka Ia mengingat semua perbuatan Tuhan di masa silam (ay 12). Niat untuk mengingat kembali perbuatan Allah di masa silam itu, diungkapkan dengan pelbagai cara oleh pemazmur dalam ay 13,14,15,16. Di sini ia mengungkapkan keyakinan pokoknya bahwa di masa silam Tuhan sudah bertindak dan memperlihatkan keperkasaan dan perbuatannya yang ajaib dan dahsyat.

2. Melangkah dengan iman dan jangan focus kepada masallah/ penderitaan.sebab bila hal ini terjadi, maka kita akan segera kehilangan sukacita, bahkan iman pun akan merosot drastis. Kalau Tuhan sanggup melakukan perbuatan-perbuatan ajaibNya di masa lalu, baik kepada begitu banyak tokoh dalam Alkitab maupun diri kita sendiri, kenapa kita harus ragu akan hal itu saat ini? Tuhan tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang maupun selamanya. (Ibrani 13:8)

Saat menghadapi situasi sulit, janganlah terbenam pada penderitaan. Bangkitlah, ingat dan renungkanlah bahwa ada banyak hal yang bisa kita dapatkan lewat pengalaman-pengalaman iman di masa lalu. Jika kita menyadari hal ini, kita pun akan tahu bahwa Tuhan mampu melakukan apapun itu, bahkan yang paling mustahil sekalipun bagi logika daya pikir manusia. Pada akhirnya kita akan bisa menyimpulkan hal yang sama dengan pemazmur ketika ia mengatakan “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Maz 46:1). Renungan: Tidak akan pernah sia-sia untuk mengandalkan Tuhan. Ketika kita sedang mengalami pergumulan, mari kita ingat kembali bagaimana Tuhan melakukan mukjizat-mukjizatNya di waktu lampau, dan marilah bersyukur sebab Tuhan yang kita sembah saat ini adalah Tuhan yang sama, baik kuasaNya maupun kasihNya tetap untuk selama-lamanya. (Pdt. Maslon Ginting).