KERJA RANI
Kel 34:21-22; 2 Kor 9:7b
34:21 Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga. 34:22 Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kaurayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
“Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian. Termasuk hari raya tujuh minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, sebagai hari raya pengumpulan hasil panen pada pergantian tahun. Jelas, hidup mereka tidak terlepas dari iman dan ketaatan kepada Tuhan, karena Dia-lah yang mengatur musim membajak dan musim menuai (panen). Mereka harus merayakan hari raya buah bungaran (buah pertama) dari penuaian gandum sebagai hari raya Pesta Panen. Hasil panen di jadikan sebagai persembahan syukur, diperoleh dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Dalam 2 Kor 9:7b: “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” Bersukacita adalah sikap iman yang bertumbuh dalam melayani Tuhan Untuk itu, sangat menarik bagi jemaat Makedonia, yang dianiaya, namun bertahan dalam penderitaan, justru karena imannya mereka dapat bergembira dalam memberi dengan berkelimpahan. Mereka masing-masing memberi sesuai dengan kualitas iman dan kemampuannya Dalam Mrk 12:44. Persembahan dari janda miskin berkenan di hadapan Tuhan, bukan dari besarnya jumlah melain-kan sifat pengorbanan dan kualitas imandari ibu itu. Allah menciptakan kita untuk menjalankan hidup menjadi puji-pujian akan nama-Nya. Siapa yang memberi dengan motivasi rasa syukur, akan menjalankan hidup yang penuh berkat dan sukacita yang Tuhan karuniakan kepada-Nya. Apa yang terjadi dalam pemberian antara Allah dan manusia, tidak mengikuti logika: saya memberi ketika…. tetapi oleh iman:“kami memberi karena Engkau telah memberi”. Inilah dasar dan tujuan ucapan syukur dan terima kasih yang mempermuliakan Allah sebagai anugrah yang tidak terkatakan. Bersukacitalah………
Pdt. Maslon Ginting