KERJA RANI
Ulangan 16:13-15
16:13 Hari raya Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu. 16:14 Haruslah engkau bersukaria pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu. 16:15 Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh.
Perayaan Pondok Daun adalah suatu pesta yang di-lakukan untuk memperingati sejarah perjalanan hidup yang penuh dengan penderitaan dari Mesir ke tanah Kanaan. Perayaan ini dilakukan setelah selesai panen raya setiap tahunnya. Dalam ayat 13 disebutkan bahwa hari raya ini adalah hari raya syukur panen. Setiap orang Israel yang telah selesai panen wajib merayakan hari raya pondok daun. Pesta ini tetap mengajari semua umatnya bahwa tanah dan segala usaha mereka adalah anugrah Tuhan dan diberi kelimpahan, karena itulah mereka setia memberi persembahan kepada Allah sambil membawa hasil panennya ke rumah Allah. Hari raya ini juga menggambarkan suasana hati yang girang dan gembira, karena dilakukan bersama-sama dengan orang-orang miskin, orang asing, anak yatim dan janda. Secara tidak langsung kegiatan ini merupakan hari-hari dimana orang percaya menikmati hasil panen sekaligus hari-hari yang digunakan untuk rehat dan istirahat dari beban kerja yang sangat berat dan letih semasa menuai hasil panennya.
Ada beberapa pokok penting dapat kita maknai:
- Jangan pernah melupakan Tuhan yang telah memberkati dan memberi keberhasilan dalam hidup. Memberikan persembahan syukur atas hasil dan berkat yang Tuhan anugerahkan kepada kita seharusnya dipahami sebagai panggilan iman dan bukanlah sekedar kewajiban dan ataupun tradisi
- Janganlah menjadi pribadi yang egois dan serakah sehingga melupakan orang lain di tengah keberhasilan kita. Sudahkah kita berbagi dengan orang lain sebagai tanda syukur keberhasil kerja dan usaha kita. Kiranya Tuhan memampukan kita mengerjakan dan mengisi hidup ini dengan tidak melupakan Tuhan sang pemberi anugerah dan juga tidak mengabaikan sesama kita.
Pdt. Maslon Ginting