Doa Jemaat Menguatkan Iman Pelayan Tuhan
2 Tesalonika 3:1-5
Berdoa dan bekerja3:1 Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, 3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. 3:3 Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. 3:4 Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. 3:5 Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
Seorang ibu guru bercakap-cakap dengan dua muridnya. Ibu Guru: “Tuti, kalau kamu sudah besar nanti cita-citamu mau jadi apa?” Tuti: “Aku mau jadi dokter, punya RS sendiri, rumah sendiri, mobil sendiri, kapal pesiar sendiri, dan aku akan bahagiakan suami dan kedua orang tuaku”. Ibu Guru: “Bagus, mulia sekali cita-citamu.” Dari percakapan ini terlihat semua orang ingin dan berharap memperoleh yang terbaik. Tetapi, tidak semua orang bersedia melakukan yang terbaik untuk memperoleh apa yang terbaik. Jadi, apakah artinya melakukan yang terbaik? Melayani Tuhan dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Melayani bukan untuk mempermudah hidup dan juga bukan mempercepat semua urusan secara murahan, tetapi Tuhan rindu agar kita mengalami kebesaran kuasa-Nya dalam melewati jalan-jalan yang tidak selalu mudah. Melayani adalah kerelaan kita diproses untuk menemukan, menjalankan, serta menyelesaikan rencana Allah dalam keluarga, usaha, atau pekerjaan dan gereja kita.
Dalam pekabaran Injil, Paulus juga menyadari bahwa pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah, “sebab bukan semua orang beroleh iman” (ayt 2). Artinya, ada orang yang mau membuka hati, namun ada juga yang menolak bahkan jadi pengacau pemberitaan Injil. Melalui nas ini, Tuhan mengingatkan kita agar:
- 1. Setia mendoakan kemajuan firman Tuhan. Iman percaya kita kepada Tuhan tidak lepas dari doa. Umat yang percaya kepada Tuhan Yesus bukanlah orang yang berdiri sendiri, namun kita berada pada persekutuan umat Tuhan dalam satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Maka patutlah kita saling mendoakan, saling mengasihi sebagai salah satu wujud kasih kepada Tuhan dan sesama terutama kepada pelayan-pelayan Tuhan. Ini adalah sebagai wujud kesaksian iman jemaat yang hidup.
- Tetap kuat dan teguh di dalam iman. Tantangan tidak hanya pada misi pekabaran Injil, namun juga bagi hidup umat yang telah percaya. Benih itu tidak hanya ditabur, tetapi setelah tumbuh harus juga dirawat dan dipelihara hingga menghasilkan buah. Untuk itu, jemaat Tesalonika yang telah bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus harus juga dipelihara. Tantangan, ancaman, dan badai tidak akan pernah berhenti, namun pemeliharaan Allah jauh melebihi dari semua itu.
Benih bisa tumbuh, namun harus di tanah yang subur. Iman kita bisa mati jika kita menerima seperti benih yang jatuh di semak duri, jalan, maupun di bebatuan. Melakukan firman Tuhan adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi untuk pertumbuhan iman kita.
Sesungguhnya kerajaan surga sudah hadir di dalam dunia ini namun belum sempurna sebab kita masih menantikan waktu dan janji pengenapan-Nya. Dan oleh sebab itulah, orang-orang percaya masih menjalani kehidupannya di dunia ini, sambil menantikan Kerajaan Allah yang sempurna itu. Renungan, kabar baik masih terus Tuhan nyatakan kepada kita, meskipun penindasan dan pergumulan tetap mewarnai hidup orang-orang percaya, namun sesungguhnya tetap ada suatu pengharapan akan pemeliharaan Tuhan sampai pada masa kedatangan-Nya. Oleh karena itu, kerjakanlah keselamatanmu!
Pdt. Maslon Ginting