“Menjaga Kebebasan dan Saling Menghargai”
Galatia 5:13-15
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.
Betapa indahnya jika masyarakat hidup dalam damai sejahtera dan tidak ada perang di sana sini dalam waktu yang lama baik secara fisik maupun moral. Situasi lain adalah tawuran antarpelajar. Semua konflik itu meninggalkan duka lara karena selalu ada yang terluka atau bahkan meninggal dunia. Untuk itulah Tuhan mengatur tata cara kehidupan umat-Nya. Dari aturan-aturan yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, kita melihat bahwa Tuhan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusiaTuhan melarang keras umat-Nya memerkosa hak orang miskin, membunuh orang yang tidak bersalah, dan mengorbankan orang benar hanya karena kekuasaan. Uang suap juga ditentang Tuhan karena dapat memutarbalikkan kebenaran dan membuat orang-orang buta untuk melihat kebenaran (Keluaran 23:1-13)
Dari nats ini merupakan sikap keras Paulus terhadap adanya persoalan di tengah-tengah jemaat Galatia yang dapat menghancurkan iman yaitu masalah kebebasan. Hal ini sebenarnya mengingatkan orang-orang Yahudi yang mengaku percaya kepada Kristus tapi akhirnya membunuh Yesus. Rasul Paulus mengajarkan untuk tidak lagi kembali ke Hukum Taurat, melainkan selalu berdasarkan hukum yang utama yaitu Kasih. Melayani Tuhan dan orang lain adalah manifestasi dari Hukum Taurat dari cara tepat. Melayani dengan kasih tidak mempunyai batasan tetapi akan mendorong kita untuk melakukan yang terbaik, itulah yang disebut dengan Kebebasan Yang Memerdekakan.
Orang Kristen adalah orang bebas dan merdeka secara rohani dalam pengertian bebas dari belenggu dosa, tapi masalahnya kebebasan rohani yang telah diberikan Tuhan kepada kita orang percaya sering diselewengkan menjadi kemerdekaan yang tanpa batas dan tanpa disiplin rohani, kebebasan yang tanpa keadilan dan kebenaran. Kemerdekaan orang Kristen bukanlah untuk menuruti keinginan daging, merdeka dalam Kristus bukan berarti bebas merdeka melakukan dosa (ayat13). Apakah keinginan daging? Keinginan daging pada manusia adalah kelemahan diri jika tidak dikendalikan oleh roh kudus hal itu akan memunculkan perbuatan-perbuatan kedagingan (ayat19-21).
Kemerdekaan Orang Kristen bukanlah sifatnya merugikan, sebab Kasih Allah menuntut kita untuk saling melayani dan saling mengasihi. Dengan tindakan Kasih karena takut akan Tuhan maka tidak ada lagi perbedaan antara satu dengan yang lainnya sebab semua kita adalah sama dan berharga dimata Tuhan. Hal inilah yang seharusnya membuat kita untuk saling menghargai. Ingatlah apa yang engkau ingin dilakukan orang lain kepadamu maka terlebih dahulu lakukanlah hal itu kepadanya. Renungan kasih Kristus menciptakan perdamaian dan saling menghargai, sudahkah kita mengasihi Kristus dengan mendoakan orang-orang yang membenci dan mendukakan diri kita?
Pdt. Maslon Ginting