Khotbah Minggu 15 Juli 2018

“Dengan Kuasa Yesus, Kegelapan Ditaklukkan”

(Matius 8 : 28 ~ 34)

8:28 Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.

8:29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”

8:30 Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan.

8:31 Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.”

8:32 Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.

8:33 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu.

8:34 Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

 

Dalam kehidupan orang percaya kepada Yesus, masih ada yang tidak tahu bahkan tidak mau tahu  tentang sifat dan strategi, bentuk dan jenis, penyebab, maupun pengaruh dan akibat kuasa kegelapan terhadap hidup kita. Sikap seperti ini berbahaya sekali karena memberi peluang bagi roh-roh iblis/setan menyesatkan banyak orang.  Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa di dalam dunia ini terdapat dua macam kuasa besar yaitu kuasa Roh Kudus (Kis 10:38) dan kuasa iblis bersama-sama dengan roh setan (Matius 10:1 ; I Timotius 4:1 ; Kol 1:13).  Tujuan dan motivasi iblis adalah untuk menghindari tujuan dan rencana Allah terhadap manusia sehingga dapat memperluas kerajaan iblis di dunia ini.

Pada waktu Yesus dan murid-muridnya sampai di Gadara, dia ditantang oleh dua orang yang sedang kerasukan setan yang berada di pekuburan. Menurut pemahaman Junani kuno, bahwa roh-roh setan tinggal dan berdiam di tempat yang kotor seperti kuburan, padang gurun, atau tempat lain yang jauh dari air. Ketika mereka melihat Yesus, orang itu datang dengan mata yang menyala-nyala dan gerak gerik yang menakutkan, sambil berteriak: apa urusan-Mu dengan aku hai Anak Allah yang Mahatinggi. Kelihatannya seperti rohani, tetapi yang jelas iblislah berbicara melalui orang itu tentang dewa kafir, sering disebut juga yang maha tinggi. Iblis tau bahwa ketika Mesias datang semua kuasa kegelapan akan dihancurkan, terkecuali kalau saat ini mereka akan dibebaskan dengan nyata. Oleh sebab itu, dia berkata mengapa Yesus datang belum pada waktunya, namun demikian dia meminta agar roh-roh setan ini diperkenankan masuk ke dalam kawanan babi-babi disekitar mereka. Jelas hal ini dikabulkan Yesus karena manusia lebih berharga daripada binatang-binatang itu, akhirnya babi itu menjadi liar dan tidak lagi terkendalikan sampai akhirnya masuk ke danau dan mati tenggelam.

Dapat kita lihat bahwa pada hakekatnya iblis adalah suatu pribadi yang tugasnya adalah hanya merusak dan mengusik damai sejahtera Allah. Dari kehidupan dua orang yang kerasukan yang tinggal di pekuburan, selalu berteriak-teriak dan memukul tubuhnya dengan batu, sehingga banyak orang takut, dan ketika roh itu masuk ke tubuh babi,  babi-babi itu menjadi liar, dan tidak terkendalikan  akhirnya masuk ke danau dan mati. Semua penduduk Gadara dirasuk lagi supaya Yesus segera pergi meninggalkan mereka, padahal dua orang itu sudah duduk di kaki Yesus dan hidup dengan tenang sambil mendengarkan apa yang difirmankan Yesus kepadanya. Orang orang Gadara tidak peduli terhadap kesembuhan saudaranya, justru mereka lebih peduli terhadap babi-babi mereka yang telah binasa. Banyak manusia sangat mementingkan dirinya, hartanya, sehingga mereka berkata aku tidak peduli apa yang terjadi pada orang lain, yang terpenting bagiku adalah harta,  keuntungan, dan kenikmatan hidup. Kita mungkin heran atas kekejaman orang Gadara namun kita juga harus mawas diri, sebab kita juga sering tidak peduli atas pergumulan  yang dialami saudara kita, bahkan tidak mau menolong kalau hal itu merugikan diri kita.

Sadar dan percayalah bahwa hanya kuasa Yesus mampu menaklukkan kuasa kegelapan. Sebab kita percaya bukan karena melihat, tetapi dengan percaya iman kita akan melihat perbuatan Allah yang ajaib.

 

Pdt. Maslon Ginting