Khotbah Minggu 20 Mei 2018

Kesah Si Badia Icurcurken Man Si Megikan Kata Dibata
(Kisah Para Rasul 10:44-48)

Roh Kudus turun ke atas semua orang yang mendengarkan khotbah Petrus. Siapa mereka? Mereka biasa berkumpul di rumah Kornelius seorang perwira pasukan Italia untuk beribadah kepada Allah (ay. 2, 30). Namun mereka bukan bangsa Yahudi tetapi berasal dari kelompok etnis bukan Yahudi. Ketika Petrus berkhotbah, Roh Kudus turun ke atas mereka. Beberapa orang jemaat Kristen Yahudi yang menyertai Petrus tercengang-cengang melihat Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa bukan Yahudi (ay. 45). Mengapa mereka tercengang-cengang? Mereka telah mendengar Petrus berkata ”Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang” (ay. 34). Akan tetapi mereka belum mengerti umat Allah terdiri dari bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi. Pandangan umat Allah terbatas hanya bangsa Yahudi kuat mencengkeram pikiran mereka. Bila bangsa bukan Yahudi mau menjadi umat Allah, mereka harus menjadi seperti bangsa Yahudi. Semua ritual dan ketentuan Yahudi diadopsi sebagai bagian hidup. Persoalan serius ini baru bisa diselesaikan dalam sidang raya gereja Kristen perdana pada tahun 49 M di Yerusalem. Sebelum berangkat ke Yerusalem, rasul Paulus menulis surat ke jemaat-jemaat Galatia menyelesaikan masalah serius itu. Sidang raya kemudian memutuskan bahwa umat Allah adalah semua manusia yang percaya kepada Yesus tanpa memandang suku bangsanya (Kis. 15).

Mereka tercengang-cengang karena semua unsur yang terjadi saat Pentakosta terulang kembali. Petrus berkhotbah (Kis. 2:14-36 // Kis. 10:34-43), pertobatan pendengar (Kis. 2:41 // Kis. 10:44), dibaptis air (Kis. 2:41 // Kis. 10:48), Roh Kudus dicurahkan (Kis. 2:2-4 // Kis. 10:44), berkata dalam bahasa lain (Kis. 2:4, 6-11 // Kis. 10:46), bertekun dalam pengajaran rasul (Kis. 2:42 //Kis. 19:48). Semua ini mengarah kepada satu kesimpulan yakni, bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi tidak memiliki perbedaan. Keduanya menerima Roh Kudus yakni dibaptis oleh Roh Kudus. Oleh karena itu, keduanya adalah umat Allah. Bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi adalah umat Allah.

Baptisan Roh Kudus terjadi saat manusia percaya kepada Yesus karena mendengar berita Injil. Baptisan Roh Kudus membawa mereka masuk ke dalam persekutuan Allah Tritunggal dan ke dalam persekutuan umat Allah yang terdiri dari segala suku bangsa. Peristiwa baptisan Roh Kudus terjadi sekali dan selamanya, tidak dapat diulang. Baptisan Roh Kudus berbeda dengan kepenuhan Roh Kudus yang terjadi berulang kali.

Bagaimana menerima baptisan Roh Kudus? Dengan mendengar khotbah dan percaya pada Yesus. Pertanyaannya bukan ’apakah Anda sudah dibaptis Roh Kudus?’, tetapi ’apakah Anda sudah percaya pada Yesus?’. Apa bukti Anda telah dibaptis Roh Kudus? Anda tekun membaca dan menggali Alkitab.

Pdt. Armand Barus